Kekeringan di Bekasi, Warga Jalan Sejauh 5 Km ke Sungai Cipamingkis

Kekeringan di Bekasi, Warga Jalan Sejauh 5 Km ke Sungai Cipamingkis

Edward Febriyatri Kusuma - detikNews
Kamis, 24 Agu 2017 12:32 WIB
Seorang warga menanggul ember berisi air yang diambil dari Sungai Cipamingkis. (Edward Febriarti Kusuma/detikcom)
Bekasi - Kekeringan mulai melanda Kecamatan Cibarusah di Kabupaten Bekasi. Sudah satu bulan warga mencari air ke Sungai Cipamingkis.

Sejumlah warga di Kampung Ciketuk, Desa Sinarjati, menyusuri jalan setapak di Kali Cipamingkis. Dengan langkah kaki gontai, warga membawa ember dan jeriken. Kekeringan ini sudah dialami warga sekitar sebulan ke belakang.

Sungai Cipamingkis sudah mengering selama 3 bulan terakhir karena belum ada hujanSungai Cipamingkis sudah mengering dalam 3 bulan terakhir karena belum turun hujan. (Edward Febriarti Kusuma/detikcom)

"Ini sudah hampir satu bulan, sumur-sumur sudah kering masuk musim kemarau," ujar Warga RT 01 RW 01 Kampung Ciketuk, Desa Sinarjati, Suhatmi, kepada detikcom di Sungai Cipamingkis, Kamis (24/8/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suhatmi mesti berjalan kaki sejauh 1 km untuk menuju Sungai Cipamingkis. Sungai ini berlokasi tak jauh dari Mal Lippo Cikarang dan Polsek Cibarusah.

Kondisi air di sungai ini pun sudah tampak mengering. Aliran Sungai Cipamingkis mulai mengering dalam tiga bulan terakhir lantaran tidak turun hujan. Air pun menjadi keruh.

Warga harus menggali bebatuan di pinggir sungai dahuluWarga harus menggali bebatuan di pinggir sungai lebih dulu. (Edward Febriarti Kusuma/detikcom)

Untuk mendapatkan air bersih, warga menggali bebatuan di pinggir sungai. Air yang diperoleh dibawa kembali ke rumah dengan berjalan jauh dan terjal.

"Kebanyakan sore warga baru turun buat nyari air. Kalau siang gini panas dan airnya juga keruh," kata Suhatmi.

Suhatmi tidak sendiri, ada juga Sunimah (54) yang ikut mengambil air karena sumurnya sudah kering. Dalam sehari, dia bisa dua kali mengambil air ke sungai.

Mereka harus menempuh jarak jauh dan terjal untuk tiba di lokasiMereka harus menempuh jarak jauh dan terjal untuk tiba di lokasi. (Edward Febriarti Kusuma/detikcom)

"Hampir setiap memasuki kemarau selalu begini," kata Sunimah, yang berasal dari Desa Ridhogalih. Dia harus berjalan sejauh sekitar 5 km untuk mencapai lokasi tersebut.

Sunimah mengaku kerepotan mencari air karena tidak lagi memiliki suami. Terlebih, jalan yang ditempuh terjal dan jauh.

"Ya terpaksa kalau nggak kuat minta orang untuk ngambil air. Untuk satu ember dikasih Rp 5.000," paparnya. (ed/jbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads