Dinas Sosial Pemkot Bekasi mencatat ada 963 orang telantar. Operasi yang dilakukan Dinsos Pemkot Bekasi menjaring orang telantar usia 7-50 tahun. Anak-anak telantar ini pergi merantau karena dipicu faktor ekonomi orang tuanya.
"Mereka ditampung dulu sambil menunggu dipulangkan ke daerah asal," ujar Sekretaris Dinas Sosial Kota Bekasi Asep Saepudin kepada wartawan di Pemkot Bekasi, Rabu (23/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asep mengatakan mulai persoalan ekonomi hingga mencari pekerjaan dijadikan alasan datang ke Kota Bekasi. Mereka tinggal berpindah-pindah tempat untuk bertahan hidup.
"Ketika terjaring, alasannya ongkos mereka dari kampung halaman telah habis. Ya, akhirnya mereka telantar," paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Bekasi Junaedi mengatakan temuan orang telantar ditindaklanjuti berdasarkan informasi dari pihak kepolisian. Pemkot Bekasi akan berkoordinasi dengan daerah asal untuk kepulangan mereka.
"Nantinya kita akan berkoordinasi dengan daerah asal yang bersangkutan," kata Junaedi.
Tak hanya pemulangan, Dinsos Pemkot Bekas juga bertanggung jawab terhadap warganya yang telantar di daerah lain. Mereka telah menyiapkan anggaran ratusan juta rupiah.
"Untuk pemulangan, kami juga menyiapkan anggaran Rp 100 juta. Dana itu digunakan untuk menjemput warga Kota Bekasi yang telantar di daerah lain. Sejauh ini warga Kota Bekasi yang telantar di daerah lain masih kita hitung jumlahnya," pungkas Junaedi. (ed/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini