"Aksi ini sebagai bentuk solidaritas kami sesama driver, kami menuntut pihak kepolisian untuk sesegera mungkin mengungkap kasus tewasnya rekan kita Edwar. Kami juga meminta pihak kepolisian untuk memberikan perlindungan di lapangan bagi driver yang menarik penumpang agar tidak ada sweeping oleh oknum tidak bertanggung jawab," ujar koordinator aksi paguyuban driver online Palembang, Yoyon di Halaman DPRD Sumsel, Rabu (23/8/2017).
![]() |
Selain itu, massa juga mendesak pemerintah Provinsi Sumsel untuk mengeluarkan kebijakan terhadap keberadaan transportasi online yang beroperasi di Sumsel. Serta tidak melarang driver mengambil penumpang di kawasan terminal dan stasiun.
"Kita mendesak pemerintah dalam hal ini Gubernur untuk mengeluarkan kebijakan baru seperti di daerah lain terhadap perlindungan transportasi online. Serta tidak melarang kami mengambil penumpang seperti di terminal dan stasiun karena kami juga warga Imdonesia," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sesuai perintah Kapolda Sumsel, untuk mengungkap pelaku pembunuhan telah dibentuk tim gabungan antara Polda, Polresta Palembang dan Polres Banyuasin. Secepatnya kasus ini akan kita ungkap untuk mengetahui motif pembunuhannya," ujar Kapolresta Palembang Kombes Pol Wahyu Bintono HB di lokasi yang sama.
![]() |
Wahyu mengimbau driver taksi online agar berhati-hati dan menolak orderan ke daerah yang rawan kejahatan. Pihaknya juga telah melakukan penyamaran untuk mengamankan agar kasus serupa tidak terjadi.
"Saya himbau untuk sementara kalau ada orderan ke daerah yang sepi dan membahayakan lebih baik dibatalkan saja, apalagi penumpangnya terlihat mencurigakan. Namun demikian, kita juga sudah kerahkan anggota di lapangan untuk tetap melakukan pengawasan," pungkasnya. (rvk/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini