Ingin Tanya Suap 'Sapi-Kambing', Hakim PN Jaksel Datangi KPK

Ingin Tanya Suap 'Sapi-Kambing', Hakim PN Jaksel Datangi KPK

Faiq Hidayat - detikNews
Rabu, 23 Agu 2017 00:09 WIB
Foto: dok detikcom
Jakarta - Salah satu hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kartim, mendatangi gedung KPK. Kartim ingin meminta konfirmasi kepada KPK terkait kasus suap bersandi 'sapi-kambing' di PN Jaksel.

Kartim tiba di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, sekitar pukul 21.00 WIB, Selasa (22/8/2017). Ia datang didampingi seorang rekannya.

"Saya nggak tahu (kasusnya), justru saya mau nanya," kata Kartim saat keluar dari gedung KPK sekitar pukul 22.10 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Walau berstatus hakim di PN Jaksel, dia menegaskan tidak menangani perkara perdata gugatan yang dilayangkan Eastern Jason Fabrication Service (EFJS) Pte Ltd kepada PT Aquamarine Divindo Inspection (ADI). Sayang, niat Kartim menemui pihak KPK gagal. Pasalnya, kantor lembaga antirasuah ini sudah sepi.

"Bukan (saya yang menangani). Justru tidak tahu kasusnya. Mau nanya, tapi tidak berhasil. Masih proses penyidikan," ungkapnya.

Kartim juga mengaku tidak mengetahui hakim yang menangani perkara perdata tersebut. Karena itu, ia ingin mengetahui detail kasus suap yang menimpa panitera pengganti PN Jaksel Tarmizi.

"Justru itu, saya mau tanya majelis hakim yang mana, diduga KPK yang mana," ucapnya.

Dalam perkara ini, KPK menetapkan panitera pengganti PN Jaksel Tarmizi, Akhmad Zaini selaku pengacara PT ADI, serta Dirut PT ADI Yunus Nafik sebagai tersangka kasus suap terkait putusan perkara perdata. Total duit suap berkode 'sapi-kambing' yang diduga diterima panitera tersebut adalah Rp 425 juta. Sebelumnya, Tarmizi sempat meminta uang Rp 750 juta, namun nilai nominal permintaan tersebut tidak dipenuhi.

Duit total Rp 425 juta diperoleh dalam tiga kali penerimaan, yaitu Rp 25 juta, Rp 100 juta, dan Rp 300 juta. Dalam kasus ini Tarmizi 'meminjam tangan' seorang pegawai honorer di PN Jaksel bernama Teddy Junaedi. Rekening Teddy dipinjam untuk menadahi duit haram tersebut. (fai/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads