Sebenarnya caranya cukup intuitif. Tak perlu pintar soal imigrasi atau kepabeanan untuk melintas. Tinggal ikuti prosedur saja. Namun untuk pemahaman pelayanan di sini, detikcom mencoba menanyakan langsung ke petugas di PLBN.
Selepas hujan pagi itu, Sabtu (15/7/2017), PLBN yang terletak di ujung Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat ini sedang beranjak ramai. Di bagian depan setelah Gapura berornamen Dayak, ada Monumen Garuda yang jadi tempat favorit masyarakat di sini untuk berfoto. Meski ini PLBN, tapi ini juga bisa menjadi semacam tempat wisata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kami berjalan dari Pintu Keberangkatan Indonesia ke Malaysia di PLBN 80.003 meter persegi ini. Bangunannya berdinding keramik hitam bersih, dilengkapi pintu kaca bergagang alumunium.
Untuk masyarakat yang mengendarai mobil dan hendak menyeberang ke Malaysia, maka sopir tak perlu turun menjalani pemeriksaan di dalam, sopir mobil akan diperiksa kelengkapan imigrasinya di perlintasan luar bangunan. Namun penumpang mobil beserta barang bawaan pribadinya harus diturunkan melintasi bagian dalam Gedung Utama, yakni bagian layanan keberangkatan.
Gerbang detektor logam mengawali pemeriksaan orang di dalam bangunan ini. Penyejuk udara bekerja baik. Ada kursi yang berornamen logam dengan motif ukiran Dayak. Ornamen ini menempel juga di pilar-pilar dalam.
Dua orang petugas berdiri di depan pintu pengecekan awal. Paspor atau Pas Lintas Batas (PLB) diperiksa oleh dua petugas itu.
![]() |
Kami melangkah maju, di bagian kiri ada Posko Informasi TKI Prosedural/TKI Non-Prosedural. Deni, pria petugas posko, mengatakan ada 50 TKI per hari yang melintas ke Malaysia di hari-hari belakangan ini. Maklum, masa-masa ini adalah arus balik TKI pascalebaran.
Di depan ada loket pemeriksaan keimigrasian. Segala macam kelengkapan meliputi paspor, PLB, dan KTP diperiksa di sini. Ada tiga loket yang masing-masingnya dipisah oleh pita biru pembatas antrean. Petugas terlihat sibuk memeriksa kelengkapan yang dibawa orang-orang. Bila pemeriksaan keimigrasian dan kepabeanan sudah beres, maka pelintas batas bisa melanjutkan perjalanannya ke Malaysia.
![]() |
"Kalau suhu tubuh lebih dari 38 derajat atau 40 derajat, maka akan ditindaklanjuti di ruang isolasi," kata staf bagian Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan.
Di bagian dalam ruang isolasi, terdapat ranjang-ranjang untuk mereka yang terdeteksi kena penyakit berbahaya. Hari ini ruangan masih kosong. Bahkan kasurnya juga masih terbungkus plastik.
Ada pula bagian karantina yang memeriksa hewan atau tumbuhan yang dibawa pelintas batas. Hewan peliharaan seperti kucing atau anjing dari Malaysia perlu mengantongi surat kelengkapan dari pihak Malaysia agar bisa dibawa masuk ke Indonesia. Bila hewan itu tak dilengkapi surat-surat, hewan itu harus dibawa balik oleh pemiliknya ke Malaysia. PLBN juga dilengkapi Ruang Detensi untuk pelintas batas ilegal, dilengkapi jeruji besi.
![]() |
Begitu pula sebaliknya, barang-barang dari Malaysia yang masuk ke Indonesia juga tidak diperiksa di Malaysia melainkan diperiksa di PLBN Entikong Indonesia ini.
Untuk barang-barang yang dibawa oleh bus lintas negara, maka barang-barang yang dibawa itu harus turun melewati pemindai barang terlebih dahulu. Kepala Subseksi Penindakan Bea Cukai PLBN Entikong, Raditya Ishak, meninjau Bus Damri Angkutan Antar Lintas Batas yang datang ke Indonesia. Para penumpang juga diperiksa kelengkapan suratnya di PLBN ini.
![]() |
Semua layanan ini gratis alias tanpa pungutan biaya. Bila ada pungutan, maka pasti itu adalah pungutan liar (pungli).
Untuk layanan kedatangan dari Malaysia masuk ke Indonesia, Penelaah Keimigrasian PLBN Entinong, Jan Peterson, menjelaskan pemeriksaan juga dilakukan di konter. Namun kadang ada saja pelintas yang lupa meminta cap keluar kepada petugas di Malaysia, bila ini terjadi maka petugas imigrasi di Indonesia akan mempersilakan orang tersebut untuk kembali lagi ke loket imigrasi Malaysia untuk meminta cap keluar.
Lebih Banyak yang ke Malaysia
PLBN Entikong benar-benar dimanfaatkan banyak orang. Aktivitas di sini cukup ramai. Arus keberangkatan dari Indonesia ke Malaysia cenderung lebih banyak ketimbang yang datang dari Malaysia ke Indonesia.
"Total, arus kedatangan-keberangkatan orang di PLBN Entikong ini bisa 1.300 orang per hari. Kemarin ini, arus pascalebaran, sampai 1.800 orang. Biasanya lebih banyak yang berangkat," kata Jan Peterson.
![]() |
Bahaya Narkoba
Raditya Ishak menyatakan perbatasan darat seperti ini memang sering menjadi medan percobaan para penyelundup. Mereka bahkan nekat menyelundupkan narkoba meski penjagaan jelas-jelas cukup ketat.
"Beberapa kali kita temui penyelundupan narkotika dari Malaysia yang masuk ke Indonesia," kata Ishak.
Bulan Maret kemarin, kata dia, ada 11 kg methamphetamine alias sabu yang berhasil dicegah masuk ke Indonesia di PLBN ini. Pelintas batas dari Malaysia yang membawa barang terlarang itu sudah dicurigai terlebih dahulu.
![]() |
"Mereka memetakan area ini, titik-titik mana yang mudah bagi mereka untuk menyelundupkan," kata Ishak.
Sampai bulan Juli, sudah ada 15 kg sabu yang berhasil digagalkan masuk ke Indonesia. Tahun 2016 kemarin, total ada 30 kg sabu yang diamankan dari pelintas batas.
Saking nekatnya penyelundup, mereka bahkan berani memasukkan narkoba melewati pemindai barang bawaan pribadi. Kejadian seperti itu ditemui petugas pada tahun lalu dan awal tahun 2017 ini.
"Mereka membawa narkotika dalam jumlah kecil di dalam tas jinjing. Kita pernah menggagalkan penyelundupan happy five dan serbuk diduga kokain. Betul, lewat x-ray ini," kata Ishak.
Simak terus cerita tentang daerah terdepan Indonesia di Tapal Batas detikcom.
(dnu/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini