"Nggak usah terlalu dibesar-besarkan. Intinya, kita menyikapi itu dengan bijak, jangan terlalu dibesar-besarkan karena ini kan sudah pemerintah dengan pemerintah ya. Bapak Presiden sendiri juga sudah menyatakan tidak usah dibesar-besarkan," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jaksel, Selasa (22/8/2017).
Setyo juga meminta masyarakat tidak terlalu meributkan kejadian tersebut, apalagi sampai meretas situs-situs asal Malaysia. Sebab, pemerintah Malaysia sudah resmi meminta maaf kepada Indonesia terkait dengan kejadian tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait adanya hacker yang meretas situs-situs asal Malaysia, Setyo mengatakan pihaknya masih melihat perkembangan yang terjadi. Dia kembali mengingatkan, sebagai bangsa yang besar, masyarakat diimbau untuk menyikapinya secara arif juga.
"Nanti kita lihat. Kita kan ada pendekatan lunak dan pendekatan keras. Kalau pendekatan lunak itu kita mengimbau, kita imbaulah melalui jalur-jalur kita dari cyber-cyber kita, akan melakukan penetrasi dan imbauan-imbauan. Kita sikapi dengan arif dan bijaksana. Sebagai bangsa besar kita menyikapi ini dengan bijaksana," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, situs beralamatkan kualalumpurmalaysia.com diretas. Berdasarkan data di situs who.is, laman tersebut teregister atas nama Azizi Ali, yang beralamat di Petaling Jaya, Malaysia.
Sang peretas mengaku bernama KidsZonk. Mereka mengalihkan situs tersebut menjadi beahappymillionaire.com.
Sang peretas pun mengubah tampilan situs tersebut. Latar belakangnya dibuat berwarna hitam dengan sejumlah tulisan berwarna merah-putih. Ditampilkan pula foto buku panduan SEA Games 2017 dan surat kabar Malaysia yang terdapat gambar bendera Indonesia terbalik.
Di bagian bawah foto tersebut, si hacker menuliskan pesan, "Bendera Negaraku Bukanlah Mainan". Selain itu, disisipkan lagu latar belakang berjudul 'Indonesia Pusaka'. (knv/dhn)











































