Selain Amirul Hajj, rapat diikuti Konjen RI Jeddah M Hery Saripuddin, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag Sri Ilham Lubis, Sesditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Muhajirin Yanis, serta jajaran Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.
Rapat diawali dengan laporan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag, Nizar Ali. Kemudian dilanjutkan dengan mendengar masukan dari naib dan anggota Amirul Hajj. "Rapat mematangkan persiapan wukuf dan pasca wukuf ketika jemaah bergerak ke Muzdalifah Mina," ujar Lukman di KUH Jeddah, Senin (21/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rapat juga membahas mengenai rencana penghentian sementara layanan katering menjelang puncak haji. Penghentian ini dimulai pada 27 Agustus hingga 6 September. Meski demikian, jemaah akan tetap mendapatkan 15 kali makanan dan 1 kali snack serta paket berisi roti, kurma, mi instan, kecap, dan lain-lain sebagai bekal mengikuti puncak haji.
Selain layanan katering, bus shalawat (bus untuk jemaah ke Masjidil Haram) juga off sementara pada puncak haji. Menurut Menag, layanan bus shalawat akan mulai dihentikan pada 27 Agustus 2017 karena alasan kepadatan dan armadanya ditarik Naqabah (organda Saudi) untuk persiapan angkutan Arafah-Muzdalifah-Mina (Armina).
Saat ini, berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), Senin (21/8) malam Waktu Arab Saudi, hampir 170 ribu jemaah haji Indonesia telah berada di Mekah. Kedatangan akan terus berlangsung hingga Sabtu, 26 Agustus. Tahun ini, kuota haji Indonesia mencapati 221 ribu orang. (try/nkn)











































