Ada 93 Laporan Warga Banten Dipasung dari Januari-Juli 2017

Ada 93 Laporan Warga Banten Dipasung dari Januari-Juli 2017

Bahtiar Rifa'i - detikNews
Senin, 21 Agu 2017 18:48 WIB
Kabid Penanggunalan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Banten Wahyu Santoso (Foto: Bahtiar-detikcom)
Serang - Sepanjang tahun 2017 sampai bulan Juli, ada sekitar 93 laporan mengenai pasien yang dipasung di Banten. Jumlah ini tersebar di berbagai daerah dengan laporan terbanyak di Lebak, Pandeglang dan Serang.

Kabid Penanggunalan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Banten Wahyu Santoso mengatakan 93 laporan pasung tersebut tersebar di berbagai kabupaten dan kota. Jumlah tersebut adalah laporan yang disampaikan ke puskesmas yang ada di seluruh Banten. Namun, angka tersebut bisa lebih banyak karena ada warga yang enggan melaporkan pemasungan.

"Ini laporan kasus. Jumlah yang belum dilaporkan pasti ada. Kalau berkurang, karena dilepas. Tapi yang belum melaporkan lebih banyak lagi," ujar Wahyu Santoso saat berbincang dengan detikcom, Kota Serang, Senin (21/8/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, Dinkes mengharapkan adanya laporan dari masyarakat atau keluarga penderita gangguan jiwa kepada puskesmas di desa-desa. Karena beberapa puskesmas di Banten menyediakan obat dan penanganan pada gangguan kejiwaan. Jika ada puskesmas yang tidak menyediakan layanan untuk pasien gangguan jiwa, Dinkes Banten bisa melakukan rujukan kepada rumah sakit jiwa yang sudah bermitra.

"Di Provinsi Banten belum mempunyai rumah sakit (jiwa) rujukan, jadi kita melakukan rujukan ke RS yang sudah kerja sama dengan rumah sakit jiwa Grogol," ujarnya.

Sebanyak 93 laporan pemasungan orang dengan gangguan jiwa atau ODGJ pada periode Januari-Juli 2017 rata terjadi di daerah Banten. 13 orang dipasung di daerah Serang, 8 orang di Tangerang, 27 orang di Pandeglang, 27 orang di Lebak, 9 orang di Cilegon, dan 9 orang di Kota Serang Laporan di periode yang sama tersebut juga mencatat ada ada 4678 jiwa mengalami gangguan jiwa.

Di satu sisi, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 mencatat, prevalensi ODGJ sebesar 0,11% atau berjumlah 11.550 orang di Banten. Yang mengalami pemasungan sendiri ada 14,3% atau berjumlah 150 orang. Dan data pasung sampai Oktober 2016, ada 258 kasus yang dilaporkan. Data ini adalah riset yang disampaikan berdasarkan laman resmi dinkes.bantenprov.go.id.

Sebelumnya, sebagaimana diberitakan detikcom, ada warga Puloampel, Serang atas nama Suhena dikurung dalam kamar berukuran kecil. Selama 4 tahun dirinnya ditempatkan di ruangan kecil karena sering histeris dan menangis sampai larut malam. Suebah, kakak dari Suhena mengatakan keluarga terpaksa mengurung karena karena khawatir terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Selain tidak memiliki orang tua, keluarga memilih mengurus sendiri Suhena dan mengurungnya selama 4 tahun. (bri/dhn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads