"Sejauh ini sudah terkonfirmasi bahwa tidak ada tumpahan minyak di perairan tersebut," kata Menteri Luar Negeri, Retno Lestari Priansari Marsudi, di Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (21/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena pencarian masih terus dilakukan," kata Retno.
Sebelumnya diberitakan, ada 10 pelaut AS yang hilang akibat tabrakan ini. Angkatan Laut AS menyebut, insiden ini memicu korban luka dan korban hilang.
"Kapal penghancur rudal USS John S MccCain (DDG 56) terlibat tabrakan dengan kapal niaga Alnic MC, saat berlayar di perairan timur Selat Malaka dan Singapura pada 21 Agustus," demikian pernyataan Angkatan Laut AS, seperti dilansir AFP, Senin (21/8/2017).
"Laporan awal mengindikasikan John S McCain mengalami kerusakan di bagian port side aft (bagian kiri belakang kapal)," imbuh pernyataan itu.
Saat insiden ini terjadi, kapal militer AS itu sedang berlayar ke pelabuhan Singapura dalam misi kunjungan rutin. Kapal AS ini bertabrakan dengan sebuah kapal tanker berbendera Liberia seberat 30 ribu ton, yang digunakan untuk membawa minyak dan zat kimia.
Pemicu tabrakan ini masih diselidiki. Namun usai tabrakan, kapal militer AS ini mampu berlayar dengan tenaganya sendiri menuju pelabuhan Singapura. "Besarnya kerusakan dan jumlah personel yang luka-luka masih diperiksa. Insiden ini akan diselidiki," imbuh Angkatan Laut AS.
(dnu/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini