Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, di Tanjung Kodok Beach Resort (TKBR) Minggu, (20/8) mengatakan, Kemensos akan menjalin kemitraan dengan Yayasan Lingkar Perdamaian, yang diketuai mantan kombatan Ali Fauzi Manzi, untuk melakukan pembinaan sosial pada eks napiter di seluruh Indonesia. "Kita bisa menyebut, live skill atau vocational training, di Kemensos ada program itu selama ini untuk eks napi kasus pidana perdata, nanti akan kita pakai juga untuk eks napi teroris," katanya.
Khofifah berharap, program live skill atau vocational training bisa sesegera mungkin bisa dilaksanakan. "Kalau bisa sesegara mungkin September sudah bisa kita lakukan vocational training sesuai dengan minat mereka," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia pun lantas menceritakan keberhasilan program Kemensos terhadap para istri mantan napiter di Poso. Mereka, sambung Khofifah, dilatih menjahit dan menyulam. "Pada Juli lalu mereka bisa memproduksi Bendera Merah-Putih dalam skala besar. Yang mensuplai bendera untuk di poso dan Palu. Bendera yang berkibar di Poso dan Palu ternyata hasil produksi di Taman JK," ucap Khofifah.
Tak hanya menyiapkan program pelatihan, Mensos, juga menyiapkan program lebih konkrit lebih subtantif lainnya. "Kebutuhan anak-anak untuk mendapatkan Kartu Indonesia Pintar, keluarga mereka Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Keuarga Sejahtera," tuturnya.
Khofifah menjelaskan, semua program tersebut disiapkan Kemensos sebagai upaya perlindungan sosial terhadap mantan napiter, kombatan, dan keluarganya. "Hari ini bersama mereka menempatkan bahwa Indonesia adalah rumah besar kita, menempatkan Indonesia sebagai rumah besar kita. Maka kita semua punya kewajiban untuk membangun ketenangan, kenyamanan dan penuh kasih sayang," katanya.
Atas upaya perlindungan sosial ini, Khofifah meminta masyarakat menghilangkan stigma negatif terhadap mantan napi teroris, dan keluarganya. Masyarakat diminta untuk menyapa mereka agar tercipta suasana kondusif. "Beri ruang anak-anak mereka sekolah dengan baik, beri ruang untuk bisa mendapatkan income perdapatan perkapita dengan baik. Terima mereka sebagai keluarga, jangan menstigma," tuturnya.
Sementara, kombatan yang juga ketua Yayasan Lingkar Perdamaian, Ali Fauzi mengatakan, akar terorisme tidak tunggal dan penanganannya pun tidak tunggal. Idealnya, kata Ali Fauzi, para mantan Teroris dan kombatan ini bisa dijadikan duta Perdamaian dan dilibatkan dalam penanganan kontra naratif penangangan Terorisme. "Saya secara pribadi mengungkapkan terimakasih karena sudi hadir untuk memberikan support kepada kami," tuturnya.
Selain Mensos, turut serta dalam acara ini anak bungsu almarhum Amrozi, Zuli Mahendra dan sejumlah eks napiter dan keluarganya. Selain itu, nampak hadir juga bupati Lamongan, Fadeli dan Wakil Bupati Lamongan, Kartika Hidayati. Juga, pejabat di lingkungan Pemkab Lamongan juga nampak hadir dalam acara ini. Mensos juga memberikan bantuan ke Yayasan Lingkar Perdamaian dan juga para anak mantan Teroris dan kombatan yang hadir.
Bahkan, di penghujung acara, Khofifah bersama anak-anak mantan napi teroris dan pengurus yayasan Lingkar Perdamaian juga sempat bersama-bersama menyanyikan lagu Berkibarlah Benderaku secara bersama-sama. Selain bernyanyi, mereka juga mengibarkan bendera merah putih secara bersama. (fjp/fjp)











































