"Ini kunjungan resmi, biasa, sebagaimana pimpinan dari negara lain. Jadi ini urusan negara, tidak ada urusan dengan ideologi," ujar Retno di Pusdiklat Kementerian Luar Negeri, Jl Sisingamangaraja, Jakarta Selatan, Minggu (20/8/2017).
Kunjungan akan dilakukan pada Rabu (23/8) pekan depan. Selain bertemu dengan Jokowi, Nguyen juga akan bertandang ke parlemen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harus kita pahami bahwa dalam sistem politik Vietnam, posisi Sekjen Partai merupakan pemegang kekuasaan tertinggi di dalam sistem politik mereka. Hubungan kita dengan Vietnam bukan baru sekali ini dilakukan. Hubungan itu sudah dilakukan lama sekali dan bahkan 2013 Indonesia dan Vietnam membuat satu kemitraan strategis," kata Retno.
Ia mengatakan kunjungan Sekjen Partai Komunis Vietnam sering kali dilakukan ke banyak negara dalam rangka kerjasama bilateral dan bukan hanya ke Indonesia saja. Retno menyebut kunjungan itu sebagai kunjungan resmi seperti negara lainnya yang berkunjung ke Indonesia.
"Pernah beliau ke Amerika, pernah berkunjung ke India, Australia, Singapura. Jadi tidak ada hal istimewa dari kunjungan ini. Kunjungan ini digunakan untuk meningkatkan hubungan bilateral kita dengan Vietnam tidak ada urusannya dengan ideologi," ucap Retno. (fjp/fjp)