Berdasarkan informasi dari BMKG, gempa itu terjadi pada Minggu, 20 Agustus 2017 pukul 08.06.20 WIB, di wilayah Kabupaten Muara Enim, Sumatra Selatan diguncang. Gempa yang mengguncang ini jenis tektonik.
Hasil analisis update BMKG menunjukkan bahwa gempabumi berkekuatan M=5,0 terjadi dengan episenter terletak pada koordinat 4,21 LS dan 103,78 BT tepatnya di darat pada jarak 32 km arah Barat Daya Ogankomeringulu, Propinsi Sumatera Selatan pada kedalaman 10 km.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daryono mengatakan dampak gempabumi yang digambarkan oleh Peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG menunjukkan bahwa guncangan gempa ini dirasakan di daerah Gunung Megang, Medingin, Belayan, Sukaraja, Baturaja, Kebonagung, dan Pangandonan dalam skala intensitas II SIG BMKG atau III MMI. Di daerah ini, kata Daryono, beberapa warga sempat berhamburan lari keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Sementara di Kota Pagaralam, Muaraenim, Lahat, dan Liwa gempa dirasakan lemah dalam skala intensitas I SIG-BMKG atau II MMI.
"Gempabumi Muaraenim ini jika dilihat dari lokasi serta kedalamannya merupakan jenis gempabumi tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas sesar aktif dengan mekanisme sumber sesar mendatar (strike-slip fault)," ujar Daryono.
Hingga pukul 08.40 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
"Kepada masyarakat di wilayah Kabupaten Muaraenim dan sekitarnya dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Gempa ini diperkirakan tidak akan menimbulkan gempa susulan yang lebih besar," pungkas Daryono. (fjp/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini