"Upaya untuk memperbaiki kepercayaan publik ini adalah bagaimana mengelola media. Polisi banyak sekali yang baik-baik, yang buruk juga ada," ujar Tito di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (18/8/2017).
Hal itu diungkapkan Tito saat meresmikan Penerapan Sistem Manajemen Mutu Penyidikan Berstandar SNI ISO: 9001. Dalam acara ini, hadir juga Ketua KPK Agus Raharjo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi yang repot kadang-kadang yang buruk terekspose, (ada) satu ibu-ibu menempeleng petugas bandara, viral. Semua Ibu Bhayangkari dan pejabat Polri semua dianggap arogan," ungkapnya.
"Padahal ada ribuan ibu Bhayangkari baik baik juga dan berjuang membantu masyarakat banyak, tapi tak terekspose. Nah ini perlu mengelola manajemen media untuk mengembalikan citra Polri," sambungnya.
Kapolri menyampaikan, peningkatan pelayanan sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan publik. Dari lembaga survei, Polri menduduki posisi buncit dengan tingkat kepercayaan publik terendah selama beberapa tahun terakhir. Untuk itu, ia senantiasa mendorong jajarannya untuk berinovasi dan juga memberikan pelayanan terbaik. Salah satunya, dengan adanya penerapan sistem manajemen mutu penyidikan berstandar SNI ISO: 9001 di Direktorat Reskrimum Polda Metro Jaya.
"Inilah kira-kira keinginan kita untuk mengembalikan citra Polri dan alhamdulillah survei-survei terakhir, menunjukkan Polri belum sehebat KPK, belum sehebat lembaga kepresidenan. Tapi kita sudah naik ke papan menengah, tidak lagi yang terbuncit," ujarnya. (mei/rvk)











































