Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan Trans Semarang kini semakin diminati untuk transportasi umum karena nyaman dan murah. Saat ini ada 6 koridor yang setiap tahunnya bisa mengangkut 9 jutaan penumpang.
"BRT ini sangat diminati. Jadi ada 6 koridor dengan armada sebanyak 126 bus. Angkut 8 sampai 9 juta penumpang," kata Wali Kota yang akrab disapa Hendi itu di peluncuran Tcash, Balai Kota Semarang, Jumat (18/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kali ini bekerja sama dengan Telkomsel, pembayaran BRT bisa dilakukan dengan Tcash yang memiliki teknologi near field communication (NFC) yang disematkan pada stiker kecil berwarna merah. Penumpang tinggal mengisi saldo dan membayar tiket BRT dengan menempelkan stiker di alat pembayaran.
"Kebijakan pemerintah pusat untuk transaksi non tunai atau cashless. Gayung bersambut kami melakukan bentuk dukungan program pemerintah pusat," tandas Hendi.
Direktur Sales Telkomsel, Sukardi menambahkan, Tcash BRT tersebut merupakan pengembangan fitur Tcash Pass yang dimiliki Telkomsel. Hal itu merupakan langkah pertama untuk memasukkan Tcash di sektor transportasi umum.
"Harapannya sinergitas antara Pemkot Semarang dan Telkomsel melalui layanan Tcash ini mampu meningkatkan kecepatan pelayanan Trans Semarang," kata Sukardi.
Pembayaran BRT Trans Semarang menggunakan Tcash tidak diberi biaya tambahan, tetap seperti tarif yang ditentukan, yaitu Rp 3.500 untuk umum dan Rp 1.000 untuk pelajar. Pengguna tinggal mengisi saldo Tcash di gerai yang tersedia atau ATM. (alg/ega)











































