"Kriteria seorang pemimpin itu ada di beliau, tetapi memang PAN belum sampai pada pengkajian elektabilitasnya," ujar Yandri di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (18/8/2017).
Yandri menyebut banyaknya putra-putri terbaik bangsa yang muncul dan dapat menjadi capres alternatif. Salah satu capres alternatif adalah Gatot.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yandri menuturkan penyebutan nama itu juga sebagai strategi dari PAN. Mereka ingin melihat respons publik terhadap nama yang akan dibawa ke daerah dari hasil rakernas.
"Penyebutan itu bagian dari strategi juga apakah publik merespons atau tidak, ini juga bagian dari penjajakan," katanya.
Namun ia menegaskan penyebutan Gatot terlepas dari isu sipil atau militer. Sebab, menurutnya, sudah tidak tepat di era saat ini membenturkan isu tersebut.
"Jadi bukan soal benturan sipil atau militer, menurut saya sudah tidak tepat membenturkan isu sipil militer di Indonesia," tuturnya.
Gatot sendiri memang sudah beberapa kali dihubungkan dengan isu akan maju ke Pilpres 2019, mengingat masa pensiunnya di militer semakin dekat. Namun Gatot menepis isu itu. (lkw/dkp)