Bermanuver Lawan Novanto, Doli Kurnia cs Terancam Disanksi Golkar

Bermanuver Lawan Novanto, Doli Kurnia cs Terancam Disanksi Golkar

Denita Br Matondang - detikNews
Jumat, 18 Agu 2017 15:25 WIB
Sekjen Golkar Idrus Marham (Foto: Lamhot Aritonang)
Jakarta - Gerakan Muda Partai Golkar (GMPG) yang dimotori Ahmad Doli Kurnia sempat menyambangi gedung Mahkamah Agung (MA). Kedatangan mereka untuk bertemu Ketua MA Hatta Ali meski pertemuan itu tak terlaksana.

Saat ke MA, GMPG ingin meminta klarifikasi terkait dugaan adanya pertemuan antara Hatta dengan Ketum Golkar Setya Novanto saat menjadi dosen penguji calon doktor hukum Adies Kadir di Kampus Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya. Sekjen Golkar Idrus Marham menilai tindakan Doli dan kawan-kawan sudah kelewat batas.

(Baca juga: 1 Jam Menunggu, Gerakan Muda Golkar Gagal Temui Hatta Ali)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya katakan tadi, itu sudah keterlaluan dan tidak bisa kita tolerir lagi. Kalau kemarin-kemarin sampai datang ke Golkar, membawa orang itu ada demo, mengedarkan daftar nama gerakan-gerakan Golkar bersih, yang tidak bersedia bahkan yang keluar dari situ, ini bisa dipahami sebagai dinamika partai," ujar Idrus di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (18/8/2017).

Doli dan kawan-kawan terancam disanksi oleh partai atas perbuatannya karena dinilai sudah menyalahi wewenangnya. Meski demikian, mereka belum tentu dipecat.

"Golkar harus mengambil tindakan kepada yang bersangkutan sudah kelewatan ini sudah sangat jauh, apalagi sampai ada tudingan-tudingan lembaga negara yang lain. Melibatkan MA, dan ini tidak bisa dibiarkan, kita harus mengambil tindakan tegas," tutur Idrus.

(Baca juga: Setya Novanto Jadi Penguji Calon Doktor Hukum di Untag)

Golkar juga menepis adanya pertemuan khusus antara Novanto dengan Hatta saat di Surabaya beberapa waktu lalu. Dalam waktu dekat, Golkar akan rapat membahas tudingan yang disampaikan Doli dan kawan-kawan.

"Bukan hanya fitnah, ini juga termasuk dalam kejahatan politik. Bayangkan sampai sejauh itu, dan ini tidak bisa dibiarkan partai Golkar. Kalau intern kemarin menyoroti soal Pak Setnov, baru ada gerakan 'Golkar Bersih', tapi begitu melibatkan lembaga lain, ini Golkar tidak bisa biarkan harus memberikan tindakan tegas kepada yang bersangkutan," imbuh Idrus. (dkp/imk)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads