HUT RI di Tanah Suci: Upacara di Lobi Kantor Haji dan Kamar Hotel

Madinah - HUT ke-72 RI di Arab Saudi diperingati dengan segala keterbatasan. Di Madinah, upacara digelar di dalam ruangan. Ada di Kantor Urusan Haji (KUH) Indonesia Daerah Kerja (Daker) Madinah, juga di kamar hotel.

Petugas haji dari semua lini, mulai dari katering hingga bimbingan ibadah, ikut dalam upacara di lobi kantor Daker, Kamis (17/8/2017) sekitar pukul 08.30 Waktu Arab Saudi (WAS). Kepala Daker, Amin Handoyo, didaulat menjadi Inspektur Upacara (Irup), sedangkan Kasi Perlindungan Jemaah (Linjam), Letkol Ali Nurrokhim, jadi pemimpin upacara.

Upacara dilakukan dengan sederhana (Foto: Triono Wahyu Sudibyo/detikcom)

Tak ada pengibaran bendera Merah Putih karena memang tidak memungkinkan. Tinggi plafon hanya sekitar 2 meter. Penjemputan Irup pun dilakukan di lorong yang terpisah dengan lokasi upacara. Meski demikian, prosesi berjalan khidmat. Lagu Indonesia Raya menggema di ruang berukuran kurang lebih 6 meter x 6 meter itu.

Amin dalam amanatnya mengatakan meski upacara dilakukan sederhana, tapi tidak mengurangi semangat dan kecintaan kepada Tanah Air. Cinta tanah air merupakan fitrah manusia. Nabi Muhammad dan kaum muslimin contohnya.

"Saat Nabi Muhammad hijrah ke Madinah, beliau lihat Mekah seraya meneteskan air mata. Para sahabat sesampai di Madinah terkena demam, sampai ada yang mengigau. Itu mereka karena mereka cinta pada tanah kelahiran," kata Amin.

Amin berharap peringatan HUT RI jadi pelecut petugas haji agar dapat memberikan layanan prima ke jemaah Indonesia. "Bila jemaah nyaman dan mabrur, maka petugas pasti akan mendapatkan rida Allah," kata Amin.

Sementara di dekat Masjid Nawabi yang berjarak 1 kilometer dari kantor Daker, belasan petugas Sektor Khusus (Seksus) Nabawi juga menggelar upacara. Kantor Seksus berada di lantai 3 hotel Al Fayrouz. Tak ada tanah lapang atau ruangan khusus. Upacara digelar di kamar berukuran 4 meter x 5 meter.

Upacara petugas haji sektor khusus di Masjid Nabawi Foto: Triono Wahyu Sudibyo/detikcom

Tampil sebagai Irup adalah Letkol Harun Al Rasyid. Peserta mengenakan ikat kepala plastik merah putih yang merupakan potongan garis pembatas jemaah salat di masjid. Tiang bendera diperoleh dengan mencopot besi untuk gorden di hotel.

Meski kondisi terbatas, prosesi upacara tetap dilangsungkan sesuai protokol. Ada pembacaan teks proklamasi, UUD 1945. amanat, hingga doa. Hanya pengibaran bendera saja yang tak bisa dilakukan. Usai upacara, petugas haji dan mukimin (WNI yang lama bermukim di Saudi) satu suara meneriakkan: Merdeka! (try/dhn)