"Ini dukungan untuk generasi muda. Saya kira ini satu awal yang bagus untuk mengatasi permasalahan sampah. Nanti ke depan mereka akan berkerja sama dengan UPT balai taman nasional dan KSDA di seluruh Indonesia sehingga menjadi gerakan bersama," kata Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Wiratno di Ruang Rimbawan 1, Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta Selatan, Kamis (17/8/2017).
Sebanyak 17 gunung yang menjadi tempat kegiatan Sapu Jagad 2017 antara lain Gunung Talang, Gunung Pulosari, Gunung Slamet, Gunung Lawu, Gunung Welirang dan Gunung Batur (Foto: Ibnu/detikcom). |
Wiratno mengatakan permasalahan gunung sebenarnya bukan hanya sampah, tapi juga bagaimana menjaga ekosistem. Ia berharap gerakan ini tak hanya berfokus pada sampah, tapi juga mempelajari keragaman hayati dan ekosistem di gunung.
"Mereka ini cinta sama gunung, mereka juga kemudian mengapresiasi dan membangun tambahan pengetahuan dan skill untuk memahami ekosistem gunung. Jadi mereka juga paham gunung itu ekosistem seperti apa keragaman hayati, dan seperti apa masyarakat yang ada di gunung," ujar Wiratno.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Intina ingin meningkatkan semangat kepada masyarakat kita yang belum memahami konservasi lingkungan. Kita berharap kegiatan ini adalah momentum aksi bersih dan pendaki menjadi garda terdepan untuk masalah sampah di gunung," ucap Geri.
Kegiatan Sapu Jagad ini akan dilakukan pada tanggal 17 Agustus 2017 hingga 20 Agustus 2017. Sebanyak 17 gunung yang menjadi tempat kegiatan Sapu Jagad 2017 antara lain Gunung Talang, Gunung Pulosari, Gunung Slamet, Gunung Lawu, Gunung Welirang dan Gunung Batur. (ibh/nvl)












































Sebanyak 17 gunung yang menjadi tempat kegiatan Sapu Jagad 2017 antara lain Gunung Talang, Gunung Pulosari, Gunung Slamet, Gunung Lawu, Gunung Welirang dan Gunung Batur (Foto: Ibnu/detikcom).