Persis jam 09.00 waktu setempat, atau 2 jam sebelum WIB, upacara dimulai dan bendera dikibarkan. Sebanyak 200-an warga Indonesia dan simpatisan hadir mengikuti acara dengan khidmat.
Dubes RI untuk Korsel Umar Hadi mengimbau kepada seluruh WNI di Korsel untuk menjaga kerukunan dan merajut persatuan. Selain itu dia juga mengharapkan semua bekerja keras untuk mendatangkan manfaat yang sebesar-besarnya bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat dan bangsa Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Satu hal yang berbeda dari penyelenggaraan upacara tahun-tahun sebelumnya adalah kedatangan 3 orang Putri Muslimah 2017. Mereka adalah Syifa Fatimah, Tiara Sukmasari dan Salsabela Kanzu.
Korea Tojurism Organization (KTO) rupanya mengundang ketiganya ke Korea sebagai bagian dari upaya meningkatkan keberagaman wisatawan yang mengunjungi Korea. Mereka berkunjung ke berbagai obyek wisata dan tempat-tempat yang memberikan servis halal.
Bagaimana perasaan mereka setelah mengikuti upacara?
"Saya sangat terharu. Sangat excited. Merasa bangga bendera Merah Putih bisa berkibar di negeri Korea," ujar Syifa.
"Semoga Indonesia tetap harmonis sesuai dengan Pancasila," ujar Tara Sukmasari menambahkan.
Sementara itu, Ketua Panitia HUT RI KBRI Seoul, Vedi Buana, mengaku sangat senang melihat antusiasme berbagai kalangan untuk ikut serta dalam upacara 17 Agustus kali ini.
"Saya tidak menyangka antusias para diaspora dan Indonesianis di Korea sangat tinggi. Padahal bukan hari libur Korea dan cuaca pun tampak tidak mendukung," ujarnya.
(dhn/tor)