Fitri salah satu penjual mainan khas 17 Agustus ini menceritakan, jika hari biasa dia bersama puluhan pedagang lain rata-rata berdagang kuliner pempek di pasar 26 Ilir. Namun mendekati 17 Agustus mereka beralih profesi menjual pernak-pernik mainan khas yang hanya ada saat memperingati hari kemerdekaan.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Fitri, dirinya bersama penjual lain dapat meraih keuntungan Rp 100.000-Rp 150.000 dalam sehari dengan berjualan mainan replika kapal sungai musi, becak motor, jembatan Ampera dan replika kendaraan yang digunakan saat perjuangan. Itupun, hanya dari Pukul 15.00 WIB hingga menjelang magrib.
"Kalau replika jembatan Ampera itu bisa sampai Rp 115.000 kalau kapal sungai Musi Rp 45.000 - Rp 100.000 tergantung ukurannya. Jadi dalam sehari bisa dapat Rp 100.000 sampai Rp 150.000 pak kalau jualan replika ini, karena yang kami jual itu yang ada sejarah dengan kota Palembang dan masa perjuangan untuk memeriahkan hari kemerdekaan," sambungnya.
![]() |
Untuk bahan pembuatannya, semua dibuat dari bahan-bahan bekas yang didaur ulang dan memiliki nilai jual seperti, karton bekas, gabus dan kayu bekas olahan bangunan. Inisiatif untuk menjual mainan replika sendiri sudah ada sejak jaman nenek moyang mereka dalam menyambut hari kemerdekaan.
"Dari jaman nenek butut dulu sudah diajari buat replika ini, katanya biar ingat sama sejarah kemerdekaan dan tidak lupa dengan mainan khas jaman dulu. Biar tidak lupa kami diajarkan buat replika mainan seperti ini dan dijual," sambung sembari melayani pembeli.
Untuk pembeli sendiri biasanya berasal dari kota Palembang, bahkan ada pula yang dari provinsi lain karena berkunjung ke Palembang. (rvk/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini