"Sukarni kok nggak tahu ya, masak dari Blitar?" kata Ida Fitriani (43) warga Duren, Kecamatan Talun saat ditanya tentang sosok Sukarni, Rabu (9/8/2017).
Sementara, Felannia (27) seorang staf administrasi sekolah di Kota Blitar, mengaku tahu sedikit. Sukarni adalah tokoh pemuda yang terlibat dalam proses kemerdekaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Tahu dia pokok yang ikut upacara proklamasi kemerdekaan, iya Sukarni. Tapi gak tahu kalau jadi pahlawan nasional sekarang ," katanya.
Sukarni Kartodiwiryo memang baru mendapat gelar sebagai Pahlawan Nasional pada 7 November 2014. Putri bungsunya yang bernama Dr Emalia Iriagiliati menerima plakat gelar itu di Istana Negara. Presiden RI Joko Widodo menyerahkan langsung plakat tersebut ke Emalia selaku ahli warisnya.
Sukarni lahir di Desa Sumberdiren, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar pada 14 Juli 1916. Dia mempunyai peranan penting dalam perjuangan sejak zaman penjajahan Belanda, Jepang sampai era kemerdekaan.
![]() |
Di usia yang masih terbilang muda, 29 tahun, Sukarni yang menentukan hanya ada dua nama Soekarno dan Muhammad Hatta saja yang menandatangani naskar Proklamasi (sumber: Museum Perumusan Naskah Proklamasi dalam Ahmad Subardjo D, 2009:23)
Ditemui di rumah orang tua Sukarni di Sumberdiren, Garum, pihak keluarga mengaku belum banyak yang dilakukan Pemkab Blitar untuk mensosialisasikan tanda kehormatan yang diterima warganya itu. Upaya sosialisasi justru lebih banyak dilakukan putri bungsu Sukarni, Dr Emalia yang berprofesi sebagai dosen Universitas Negeri Malang.
"Mbak Emil yang langsung syukuran mengundang semua warga desa sini. Lalu dia sosialisasi ke empat SD di Kecamatan Garum, kemudian mengundang guru sejarah SD sampai SMA untuk acara bedah buku otobiografi Sukarni ," kata keponakan Sukarni, Denarsih (59) yang rumahnya sekitar 200 meter arah utara tempat lahir Sukarni.
![]() |
"Tanggal 9 Juni kemarin juga ada rapat koordinasi Haul Pak Sukarni sebagai pahlawan nasional dari komunitas seniman Blitar. Terus acaranya bersama-sama nembang mocopatan di rumah nenek saya ," tuturnya.
Harapan keluarga dekat Sukarni, menurut Denarsih, dengan diberikan gelar pahlawan nasional pada keluarganya ini, bisa memberikan manfaat bagi generasi sekarang. Terutama memberikan perubahan kesejahteraan bagi warga Desa Sumberdiren sendiri.
Terkait hal ini, detikcom belum berhasil mendapatkan tanggapan dari dinas terkait maupun Bupati Blitar. (fay/fay)