"Nggak efek menurut saya, karena yang di Jakarta saja malah pada beli mobil baru, otomatis itu menambah volume kendaraan," ujar warga Bekasi Barat, Nadira Habib, saat berbincang dengan detikcom, Rabu (16/8/2017).
Nadira merupakan warga Perumnas II Bekasi Barat, yang kesehariannya bekerja menggunakan mobil dengan rute Jalan Tol Bekasi-Cawang. Bagi Nadira, peraturan itu tidak efektif karena tidak ditunjang sarana transportasi umum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sururi (41), warga Pondok Mitra Lestari (PML), Jatiasih, menilai kemacetan yang terjadi di Jalan Tol Cikampek-Jakarta akibat kendaraan golongan II dan III. Dia pun menolak wacana pemberlakuan sistem ganjil-genap itu untuk mobil pribadi.
"Saya keberatan dengan rencana itu karena penyebab kemacetan bukan pada kendaraan pribadi, tapi banyaknya truk dan adanya penyempitan jalan karena sejumlah pembangunan di ruas tol," kata Sururi, yang bekerja di daerah Cawang.
![]() |
Sementara itu, Bima Setiadi (30), warga Perumahan Pondok Timur Indah, Mustikajaya, meminta pemerintah mengadakan fasilitas transportasi sebelum memberlakukan permenhub tentang ganjil-genap. Itu lantaran transportasi di Bekasi dan Jakarta dinilai belum memadai.
"Meski ada kereta rel listrik (KRL) dan TransJabodetabek di Kota Bekasi, namun tetap saja tidak optimal. Rumah saya di daerah selatan, sementara posisi Transjabodetabek dan KRL ada di sisi utara," kata Setiadi.
Bima mengatakan keberadaan TransJabodetabek juga tidak menjamin pemilik mobil berpaling. Sebab, kemacetan di ruas jalan tol semakin parah akibat pembangunan sejumlah infrastruktur.
"Ada baiknya dikaji dulu secara matang, jangan main bikin peraturan," papar Bima.
Pemberlakuan ganjil-genap mengundang pro-kontra. Ada juga pemilik mobil yang menyetujui peraturan itu. Seperti halnya Fadli (29), warga Bekasi Selatan, yang kesehariannya menggunakan mobil. Baginya, peraturan ganjil-genap akan memaksa masyarakat meninggalkan mobilnya.
"Pasti efektif sih buat ngurai kemacetan, jadi setuju aja saya (pemberlakuan ganjil-genap), pasti makin berkembang nanti yang naik transportasi umumnya," pungkas Fadli. (edo/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini