"Tidak, tidak. Kita sama sekali tidak. kita tidak ada sama sekali arahan. Kita serahkan kepada mereka untuk melakukan kajian seperti apa," kata Sekjen Golkar Idrus Marham di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2017).
"Tetapi tentu ada catatan-catatan yang kita sampaikan bagaimana program prioritas harus prorakyat," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tetapi pada saat yang sama juga tidak boleh tidak memperhatikan daripada aspirasi-aspirasi yang ada. Saya kira itu," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menegaskan bahwa pemerintah masih melakukan moratorium gedung baru, sehingga tidak akan membangun gedung.
"Sementara ini pemerintah memutuskan masih moratorium pembangunan gedung-gedung baru, terkecuali sekolah, rumah sakit, dan balai penelitian," kata JK di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (15/8/2017).
"Tidak kurangi, tapi kalau gedung-gedung baru, kantor-kantor baru, kantor pemerintah pun tidak membangun apa-apa, yang dibangun sekali lagi hanya sekolah, rumah sakit, dan penelitian," lanjutnya.
JK mengatakan moratorium soal gedung baru seharusnya diketahui oleh pihak DPR. "Jadi mestinya DPR kita harapkan memahami hal tersebut," tegas JK.
Seperti diketahui, rencana pembangunan ini menyusul isu soal gedung Nusantara I yang miring dan sudah tidak layak. Gedung tersebut merupakan tempat 560 wakil rakyat berkantor. (fiq/elz)