Banyaknya minat anak muda Korea Selatan terhadap Indonesia ditangkap oleh KBRI Seoul. Mulai pertengahan bulan depan, sebagian dari mereka diharapkan sudah mulai berlatih rutin memainkan musik gamelan.
"Ada banyak anak muda Korea yang sudah mendapatkan beasiswa di Indonesia dan kuliah bahasa Indonesia di berbagai universitas di Korea. Mereka semua haus terhadap pendalaman budaya Indonesia," ujar Dubes Umar Hadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
KBRI Seoul membuka kelas gamelan Jawa khusus untuk warga Korea Selatan. (M Aji Surya/detikcom) |
Menurut Sugianto, pelatih gamelan KBRI Seoul, sejauh ini sudah terdapat 5 warga Korea yang mendaftar. Salah satunya seorang profesor dari Chonnam National Univeristy, pengajar musik tradisional Korea.
KBRI berharap pada tahap pertama ini akan diikuti 15 peserta Korea. Selanjutnya, mereka akan dikolaborasikan dengan permainan musik modern yang bisa mengisi berbagai kesempatan yang ada.
Mengingat banyaknya warga Korea yang tertarik terhadap budaya Indonesia, KBRI akan mencoba mengintensifkan kursus gamelan dan diskusi tentang budaya Indonesia. Bahkan KBRI juga berharap bisa berkolaborasi dengan Pemda di Indonesia dalam memperkenalkan budaya Indonesia yang lebih luas.
Sejak kedatangan pelatih dari Indonesia enam bulan silam, KBRI Seoul melakukan latihan rutin menabuh gamelan dengan para diaspora Indonesia yang berminat. Mereka bahkan sudah beberapa kali tampil di acara resmi Pemerintah Negeri Ginseng.
Selain itu, Umar Hadi telah memberikan nama untuk grup gamelan di KBRI, yaitu 'Laras Garis'. Kata 'laras' memiliki arti nada atau bunyi musik, sedangkan kata 'Garis' merupakan singkatan dari Gamelan KBRI Seoul. Dengan demikian, nama grup Laras Garis adalah sebuah interpretasi dari nada-nada yang mengalun indah dari KBRI Seoul. (idh/idh)












































KBRI Seoul membuka kelas gamelan Jawa khusus untuk warga Korea Selatan. (M Aji Surya/detikcom)