Dia mengatakan, petugas juga akan segera mengecek ke rumah majikan Nenih tersebut. Hal ini untuk memastikan Nenih belum berpindah dari rumah majikannya.
"Karena kita sudah bisa mendapatkan identitas dia dan majikan, mudah-mudahan dia tidak kabur dari majikannya. Dalam waktu dekat, kita akan kirim staf ke lokasi di mana mereka berada," kata Sekretaris Utama Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Hermono kepada detikcom, Selasa (15/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan, lokasi dan identitas majikannya diketahui ketika Nenih memperpanjang paspornya di Jeddah. Salah satu persyaratan perpanjangan paspor adalah menyertai identitas majikan.
Nenih memperpanjang paspornya di KJRI Jeddah pada 2013 lalu. Berkas salinan Nenih ini akhirnya ditemukan di KJRI Jeddah.
"Jadi waktu dia mau perpanjang paspor, majikannya harus memberikan fotokopi ID dia di KJRI. Kemudian, di izin tinggal dia juga ada data dan alamat majikannya," tututnya.
Petugas telah mengetahui lokasi TKW asal Sukabumi yang diduga jadi korban penyiksaan di Arab Saudi. KJRI akan segera berkoordinasi dengan pihak keimigrasian Saudi.
Kasus Nenih terungkap ketika fotonya tersebar di media sosial. Dalam gambar tersebut, Nenih tampak mengenakan baju dan jilbab biru. Tapi darah keluar dari mulut perempuan paruh baya ini.
Gambar ini pun jadi viral. Dia diduga menjadi korban kekerasan dari majikannya. (jbr/fjp)