"Saya kira itu semakin menegaskan dan menguatkan bahwa Setya Novanto ini betul-betul terlibat," ujar Ketua GMPG Ahmad Doli Kurnia di gedung Mahkamah Agung, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (15/8/2017).
Menurut Doli, dengan kembali disebutnya nama Novanto dalam kasus e-KTP, otomatis Golkar akan terus mendapat dampak negatif. Dia pun meminta DPP Golkar tidak menutup mata atas hal tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi itu otomatis terus-menerus berdampak pada citra buruk Partai Golkar. Jadi naif sekali kalau kami anggap mengada-ada kemudian disebutkan Golkar tidak punya dampak apa-apa dan merasa nyaman dan berjalan seperti biasanya. Tolonglah bapak-bapak di DPP, lihat buka telinga buka mata apa yang terjadi Golkar," pintanya.
Selain itu, Doli menyebut yang terkena efek langsung dari status Novanto sebagai tersangka kasus e-KTP adalah DPD Golkar di Indonesia. "Semua mereka dapatkan dampak negatif dari apa yang dilakukan Novanto di Jakarta," tutur dia.
Bila Novanto tetap menjadi ketum, Doli khawatir suara Golkar akan terus tergerus menuju Pemilu 2019. Hal tersebut, menurutnya, akan berbahaya bagi Golkar.
"Bahwa ini problem yang sangat serius dan kami melihat citra Golkar terus menurun. Elektabilitas juga turun dan ini bahaya untuk Golkar ke depan," pungkas Doli. (bis/elz)