"Saya berikan masukan supaya rusun ini, apartemen ini, tidak diperjualbelikan dan tidak dimonopoli oleh orang-orang yang akan memborong kan harganya murah," tutur Djarot di Stasiun Tanjung Barat, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (15/8/2017).
Djarot berharap warga tidak memiliki rusun lebih dari satu. Dia ingin rusun tersebut diperuntukkan bagi warga yang kurang mampu.
"Tidak boleh dia beli dua, dan harus ditempati. Kemudian yang untuk kelas menengah itu harus dibatasi, tidak bisa satu orang membeli lima unit, enam unit lalu diperjual belikan. Dengan cara seperti itu maka pembangunan apartemen ini, TOD ini bener-bener kena pada sasarannya," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Djarot menghadiri peletakan batu pertama (groundbreaking) rumah susun terintegrasi (Transit Oriented Development). Rusun merupakan hasil kerjasama dari berbagai instansi. Rusun TOD merupakan rusun yang terintegrasi dengan kereta commuter line Jabodetabek di Tanjung Barat.
(fdu/aan)











































