Aceh Peringati 12 Tahun Damai

Aceh Peringati 12 Tahun Damai

Agus Setyadi - detikNews
Selasa, 15 Agu 2017 12:54 WIB
Aceh Peringati 12 Tahun Damai
Foto: Masyarakat Aceh memperingati 12 Tahun Aceh Damai. Fotografer: Agus Setyadi/detikcom
Banda Aceh - Masyarakat Aceh menggelar peringatan 12 tahun perdamaian antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan Pemerintah Indonesia. Kegiatan yang diperingati setiap 15 Agustus ini dipusatkan di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh, Aceh.

Pantauan detikcom, peringatan 12 tahun perdamaian Aceh dihadiri Wakil Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Kapolda Aceh Irjen Rio S. Djambak, Panglima Kodam Iskandar Muda (Pangdam IM) Mayjen TNI Moch Fachrudin dan sejumlah pejabat lainnya. Penjagaan pada peringatan tahun ini tergolong ketat.

Untuk acara peringatan, digelar di dalam tenda tertutup yang didirikan panitia. Di sekeliling tenda juga dipasang kawat berduri polisi. Tamu undangan yang membawa tas diperiksa sejumlah polisi dipintu masuk. Begitu masuk ke dalam, mereka mengisi kursi-kursi yang tersedia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Film kilas balik tentang Aceh berjudul Film kilas balik tentang Aceh berjudul "Merajut Damai Aceh" juga diputar dalam acara itu. Fotografer: Agus Setyadi/detikcom


Acara peringatan 12 tahun damai Aceh ini diawali dengan Tarian Ranup Lampuan. Setelah itu, dilanjutkan dengan pemutaran film kilas balik tentang Aceh berjudul "Merajut Damai Aceh". Dalam film tersebut, ditampilkan sejarah perang Aceh hingga perdamaian terwujud.

Film dimulai dari pemberontakan Darul Islam/ Tentara Islam Indonesia (DI/TII) pimpinan Daud Beureueh, hingga pemberontakan GAM dan Pemerintah Indonesia. Dalam film tersebut juga diceritakan proses perdamaian yang disepakati di Helsinki, Finlandia pada 15 Agustus 2005 silam.

Wakil Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengatakan selama 12 tahun perdamaian berjalan di Aceh, cukup banyak pengalaman dan pembelajaran yang dapat dipetik bersama. Kondisi Tanah Rencong kini juga sudah sangat kondusif dan penghormatan terhadap hak sipil dan politik rakyat semakin meningkat.

"Tak heran jika Badan Pusat Statistik pernah memposisikan Aceh sebagai wilayah dengan indeks demokrasi tertinggi di Indonesia," kata Nova dalam sambutannya.

Setelah perdamaian terwujud, masih ada persoalan yang harus dihadapi. Tingkat kemiskinan di Aceh masih relatif tinggi yaitu mencapai 16,8 persen dan tingkat pengangguran mencapai 7,39 persen. Selain itu, juga terkait kualitas kesehatan dan pendidikan yang belum memuaskan.

"Semua itu merupakan tantangan yang harus kita hadapi bersama. Meski cukup berat, kalau kita semua kompak dan bersatu, Insya Allah kita mampu mengatasi masalah itu," ungkap Nova. (aan/aan)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads