Kegiatan itu dilakukan di halaman Mapolda Bali, Jl WR Supratman, Denpasar, Bali, Selasa (15/8/2017). Acara ini dipimpin Kapolda Bali Irjen Petrus R Golose dan disaksikan oleh Kabid Berantas BNNP Bali AKBP Ketut Artha, Kepala Bea-Cukai Ngurah Rai Budi Hardjanto, Kalapas Kerobokan Tonny Nainggolan, dan perwakilan Pengadilan Negeri Denpasar, Kejaksaan Negeri Denpasar, Kejaksaan Tinggi Bali, serta Pemprov Bali.
"Pengungkapan dari bulan Januari sampai Juli 2017 mengalami kenaikan signifikan, dengan barang bukti narkotika dan tersangka terus meningkat dibandingkan tahun lalu," kata Petrus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemusnahan narkoba dan alkohol di Mapolda Bali. (Prins David Saut/detikcom) |
Barang bukti yang telah disita hingga Juli 2017 berupa ganja sebanyak 7.960,64 gram dan satu batang pohon ganja setinggi 135 cm. Sepanjang 2016, total ganja yang disita sebanyak 10.876 gram, sehingga pengungkapan pada semester pertama 2017 ini menunjukkan tren kenaikan pengungkapan.
Kemudian barang bukti berupa sabu pada semester pertama 2017 disita sebanyak 1.187,55 gram, dibanding sepanjang 2016, yang sebanyak 6,60 kg. Untuk ekstasi yang disita sepanjang semester pertama 2017 sebanyak 668 butir.
"Kegiatan pemusnahan barang bukti dan temuan narkoba ini langkah strategis sebagaimana diatur UU No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Hal ini sebagai upaya untuk menghindari hilangnya barang bukti, sehingga secara tidak langsung kegiatan ini melindungi masyarakat dari bahaya narkoba," ujar Petrus.
Selain narkoba, 10 butir diazepam, 4.212,9 liter arak, dan 1.732 botol miras turut dimusnahkan. Pemusnahan arak dilakukan dengan cara dibuang ke septic tank dan botol miras dimusnahkan dengan cara dilindas oleh alat berat.
"Saya mengimbau dan mengajak kita semua untuk berkomitmen menjauhkan diri dari narkoba dan bersama memberantas hingga ke akar-akarnya. Harapan kita menjadikan generasi muda sebagai tulang punggung negara terhindar dari penyalahgunaan narkoba," ucap Petrus. (vid/ams)












































Pemusnahan narkoba dan alkohol di Mapolda Bali. (Prins David Saut/detikcom)