"Pendidikan yang betul-betul menghadirkan sumber daya yang moderat, yang tidak anti kemajuan teknologi. Tidak menjadi ateis dan sekuleris tetapi tetaplah islami yang moderat, tak terjebak dalam pemahaman yang salah dan tetap dalam kemajuan," ujar Hidayat, dalam sambutannya pada acara 'Seminar Internasional Rabithah Al Alam Al Islami', di Kampus Universitas Al Azhar Indonesia, Jalan Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (14/8/2017).
Menurutnya, penguasaan pengetahuan dan teknologi saat ini harus dibarengi pendidikan islam agar tidak terjadi pemahaman yang salah. Dalam hal ini ia juga mengatakan akan mendukung program Presiden Joko Widodo, dalam membangun perguruan tinggi Islam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hidayat mengatakan pendidikan itu, bukan menghadirkan pendidikan yang sekuleristik. Ia berpesan agar pemerintah menyiapkan pendidikan yang disertai penyiapan keimanan dan ketakwaan dalam mencerdaskan bangsa.
"Saya kira pendidikan itu tidak dalam rangka menghadirkan, pendidikan yang sekuleristik dikotomik. Pemerintah menyiapkan pendidikan yang meningkatkan keimanan, ketakwaan akhlak yang mulia dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara," kata Hidayat.
(rvk/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini