Dalam laporan Sabtu (12/8), Arabnews mendapatkan informasi dari Kemeterian Kesehatan Saudi. Disebutkan, saat ini ada 9 kasus terkait MERS CoV. Tujuh di Provinsi Al Jouf (barat laut Riyadh), sisanya di Madinah dan wilayah Khamis Mushayt (barat daya Riyadh).
"Saya sendiri belum dapat konfimasi dari tim kami. Hanya melihat di berita," ujar Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) Haji Kementerian Kesehatan, Eka Jusuf Singka, kepada tim Media Center Haji (MCH) melalui pesan WhatsApp, Sabtu (12/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selalu mencuci tangan dan jangan mendekati unta karena unta diprediksi sebagai medium penularan MERS," kata Eka.
"Kami sarankan agar jamaah haji jangan berfoto dengan unta," sambungnya.
Selain itu, Eka mengatakan, jemaah diharapkan mengenakan masker untuk mencegah penularan virus.
Terpisah, Kasi Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, dr Edi Supriyatna, mengaku belum mendapat informasi terbaru terkait virus MERS-CoV. Namun timnya sudah mempersiapkan segalanya. "Kami telah memiliki TPP dan Tim Gerak Cepat (TGC) untuk pertolongan gawat darurat dan pengendalian faktor risiko dari semua penyakit yang ada di Arab Saudi. Jadi bukan hanya untuk Mers-CoV saja," jelas Edi.
Edi menambahkan dalam materi penyuluhan, jemaah diminta tidak beraktivitas berlebihan dan tidak perlu, termasuk berkunjung ke peternakan. Lebih baik fokus ibadah.
Sejak Juli 2014 hingga saat ini, tercatat 1.694 kasus MERS di Saudi. Sebanyak 688 di antaranya berakhir dengan kematian. Gejala umum penyakit ini adalah batuk, sesak napas, gangguan pada hidung dan tenggorokan, serta diare. (try/cim)











































