"Hampir semua dapat teguran. Terutama soal gramasi (proporsi protein, kalori, sayur, dan buah). Ada juga yang menyajikan makanan basi," kata Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Madinah, Amin Handoyo, di kantor Urusan Haji Daker Madinah, Sabtu (12/8/2017).
Amin tak menyebut nama perusahaan yang menyajikan makanan basi tersebut dan lokasi distribusi serta tanggal kejadiannya. Saat itu juga, perusahaan mengganti makanan basi dengan nasi Arab.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sanksinya bisa sampai pemutusan kontrak," kata Amin yang merupakan lulusan Universitas Al Azhar Kairo Mesir ini.
PPIH sangat ketat mengawasi katering. Makanan dicek sebelum didistribusikan ke jemaah. Bahkan tim khusus juga disiapkan memantau dapur penyedia katering. Dari situ lah diketahui ada makanan yang gramasi-nya kurang dan basi.
"Ya ternyata mayoritas (perusahaan) profit oriented," tuturnya.
Jemaah haji Indonesia di Madinah dilayani 13 perusahaan katering. Para perusahaan dikontrak untuk satu musim haji. Makan pagi berupa roti, makan siang dan malam berupa nasi dan lauk serta buah.
Jemaah haji gelombang pertama mulai menempati hotel sekitar Nabawi sejak Jumat (27/7). Pemberangkatan dari Tanah Air berakhir hari ini, Sabtu (12/8). Selanjutnya gelombang kedua jemaah mendarat di Jeddah.
Di tengah proses itu, jemaah di Madinah digeser ke Mekah secara bergelombang. Seluruh jemaah akan berkumpul pada puncak haji di Padang Arafah akhir Agustus. (try/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini