Hanya 45 dari 355 jemaah yang mengenakan caping. Mereka tergabung dalam rombongan 8 kelompok terbang (kloter) 45 Embarkasi Solo (SOC 45) dan tiba di Paviliun Haji Indonesia Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah, Jumat (11/8/2017) sekitar pukul 08.00 waktu Arab Saudi.
Warna caping jemaah cukup mencolok: hijau terang. Ada tulisan KBIH Al Munawaroh. Gaya tersebut mengundang perhatian petugas bandara dan petugas haji negara lain. Aksi pakai caping bukan gaya-gayaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warna caping jemaah cukup mencolok, hijau terang. Ada tulisan KBIH Al Munawaroh. (Foto: Media Center Haji) |
Cuaca saat jemaah datang memang panas menyengat. Matahari bersinar terang. Suhu udara berada di angka 45 Celsius. Beruntung, jemaah keluar via Terminal Haji dan transit di paviliun yang berpendingin udara untuk selanjutnya diberangkatkan ke pemondokan dengan bus.
Selain Terminal Haji, jemaah Indonesia biasanya keluar via Terminal Zero dan Terminal Internasional. Jemaah ini tak transit ke paviliun, melainkan langsung diberangkatkan ke pemondokan dengan bus.
Kembali ke soal jemaah asal Cilacap, caping dari bambu tersebut disiapkan 10 hari sebelum keberangkatan. Menurut jemaah, caping jadi simbol bahwa sebagian besar dari mereka merupakan petani.
Sejak pemberangkatan jemaah gelombang pertama pada Jumat (28/7/2017) hingga hari ini, lebih dari 96 ribu jemaah Indonesia telah tiba di Madinah. Sebagian di antaranya digeser ke Mekah seminggu lalu. Pergeseran jemaah dari Madinah ke Mekah akan berlangsung hingga Minggu, 20 Agustus 2017. (try/nvl)












































Warna caping jemaah cukup mencolok, hijau terang. Ada tulisan KBIH Al Munawaroh. (Foto: Media Center Haji)