Nasihin mendaftar di Partai Gerindra sebagai calon bupati Cirebon. Dia bersaing dengan lima pendaftar lainnya. Yang menarik, Nasihin mengaku dirinya tak mengeluarkan uang untuk daftar jadi cabup Cirebon.
"Ini ada satu yang datang sebagai tantangan, sebagai challenge. Menurut saya, ini eksperimen yang menarik, tanpa modal," kata Nasihin saat menyambangi kantor detikcom di Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (11/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Orang bertanya, apa yakin bisa dengan nggak punya modal? Saya berpikir mengapa tidak, dicoba dan tantangan ketua partai tadi. Saya dari partai X, ujungnya di Gerindra. Orang disebut partai ada mahar, ini nggak," ucap alumnus Universitas Soedirman ini.
Mendaftar jadi cabup Cirebon, Nasihin mengusung slogan sendiri. Dia ingin pembangunan ekonomi terpusat di desa.
Jika terpilih untuk diusung Gerindra, Nasihin ingin memanfaatkan elemen desa di Kabupaten Cirebon untuk pembangunan yang lebih sejahtera. Dia membayangkan ekonomi Kabupaten Cirebon yang maju saat dipimpinnya. Selain itu, dia punya mimpin masyarakat Kabupaten Cirebon dapat berbahasa asing demi persaingan kerja di era globalisasi saat ini.
"Kita mencoba membangun Indonesia lewat daerah. Memindahkan gravitasi Cirebon dari kota ke kabupaten," ucapnya.
Terakhir, dia punya harapan saat mendaftar di Gerindra. Nasihin berharap dirinya terpilih dan diusung sebagai calon bupati Cirebon, bukan yang lain.
"Kita mau melakukan sesuatu. Mendingan saya terus menjadi penulis (kalau jadi calon wakil bupati). Memang sebagian orang menyayangkan saya mengambil keputusan ini karena, 'Anda itu mendingan jadi penulis bisa memengaruhi banyak orang, itu aja, jalani'. Kalau jadi wakil, saya jadi penulis saja," tutur Nasihin yang mengaku sedang menulis 3 buku ini. (gbr/van)











































