Tangis Bahagia Nenek Asminah Melihat Rumahnya Dibedah

Tangis Bahagia Nenek Asminah Melihat Rumahnya Dibedah

Edward Febriyatri Kusuma - detikNews
Jumat, 11 Agu 2017 12:05 WIB
Nenek Asminah (Foto: Edward Febriyatri/detikcom)
Jakarta - Nenek Asminah (82) hidup di tengah gemerlap kota megapolitan, Jakarta. Nenek yang telah 23 tahun ditinggal suaminya itu hidup dari belas kasih tetangga.

Ia tinggal di permukiman padat penduduk di RT3/RW5, Kampung Berok, Penjaringan, Jakarta Utara. Nenek Asminah tinggal digubuk berukuran 4x4 meter, dengan atap dari abses serta pondasi bangunan dari balok kayu.

Nenek Asminah tidak memiliki anak. Memasuki usia senja, raganya tak sekuat dulu. Telinganya tidak lagi mendengar jelas dan langkah kakinya sudah harus ditopang kayu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tangis Bahagia Nenek Asminah Lihat Rumahnya DibedahFoto: Edward Febriyatri/detikcom
"Gubuk 4x4 bisa dibilang tidak layak huni. Alhamdulilah berkat dukungan masyarakat dan tokoh setempat. Insya Allah akan melakukan bedah rumah, agar rumah nenek Asminah layak huni untuk ditinggal," ujar Kapolres Jakarta Utara Kombes Dwiyono di lokasi acara bedah rumah, Jumat (11/8/2017).

Kehadiran Musyawarah Pimpinan Kota (Muspika) Jakarta Utara membuat nenek Asminah tangis bahagia. Lantaran kedatangan mereka untuk memperbaiki gubuknya.

Tangis Bahagia Nenek Asminah Lihat Rumahnya DibedahFoto: Edward Febriyatri/detikcom
Tangis bahagia Asminah makin keras melihat pintu rumahnya dirobohkan Kombes Dwiyono. Kegiatan bedah rumah oleh Polres Jakarta Utara ini dalam rangka HUT Kemerdekaan Indonesia ke-72.

"Nenek cuma bisa berdoa kepada Allah, nenek ucapkan banyak-banyak terima kasih. Suami nenek udah nggak ada, jadi tinggal ponakannya bapak yang ngurusin," ungkap nenek Asminah. (edo/rna)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads