Ia tinggal di permukiman padat penduduk di RT3/RW5, Kampung Berok, Penjaringan, Jakarta Utara. Nenek Asminah tinggal digubuk berukuran 4x4 meter, dengan atap dari abses serta pondasi bangunan dari balok kayu.
Nenek Asminah tidak memiliki anak. Memasuki usia senja, raganya tak sekuat dulu. Telinganya tidak lagi mendengar jelas dan langkah kakinya sudah harus ditopang kayu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kehadiran Musyawarah Pimpinan Kota (Muspika) Jakarta Utara membuat nenek Asminah tangis bahagia. Lantaran kedatangan mereka untuk memperbaiki gubuknya.
![]() |
"Nenek cuma bisa berdoa kepada Allah, nenek ucapkan banyak-banyak terima kasih. Suami nenek udah nggak ada, jadi tinggal ponakannya bapak yang ngurusin," ungkap nenek Asminah. (edo/rna)