.webp)
"AHY kemarin telah menunjukkan kepada kita semua bagaimana memaknai jiwa patriotisme dan kebangsaan itu, meski tetap ada beberapa perbedaan sudut pandang (apalagi PD adalah partai penyeimbang), kita tetap menghargainya dalam sebuah koridor persatuan nasional, alias Bhinneka Tunggal Ika," ujar Waketum PD Roy Suryo saat dimintai konfirmasi, Jumat (11/8).
Seperti diketahui, kunjungan AHY ke Istana Negara untuk meminta wejangan kepada Jokowi menjelang launching The Yudhoyono Institute. PD menyebut sowan AHY ke Istana mencerminkan tradisi demokrasi yang santun. Terlebih, AHY merupakan putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Waketum PD Roy Suryo (Muhammad Ridho Suhandi/detikcom) |
"Bagaimanapun juga Mas AHY dan Partai Demokrat kemarin sudah menunjukkan sebuah tradisi demokrasi yang sangat santun dan baik, di mana meski sebagai putra seorang SBY, Presiden Indonesia yang sudah membaktikan diri di republik ini selama 10 tahun," jelas Roy.
Pertemuan kemarin di Istana Negara tak sekadar meminta restu dan wejangan. Gibran menyiapkan sajian khusus untuk AHY berupa gudeg dan bubur lemu. Keduanya terlihat akrab satu sama lain dan saling memberi pujian.
"Saya langsung lari ke Istana. Saya izin ke bapak juga, 'Pak, ini kan yang datang Mas Agus, boleh saya masakin sesuatu nggak', saya masakin gudeg dan bubur lemu, gudeg tapi makannya pakai bubur," tutur Gibran di Istana Negara, Jakpus, Kamis (10/8).
(dkp/nkn)
