Foto Penanganan Slamet, Jemaah yang Dikabarkan Telantar di Madinah

Laporan dari Madinah

Foto Penanganan Slamet, Jemaah yang Dikabarkan Telantar di Madinah

Triono Wahyu Sudibyo - detikNews
Jumat, 11 Agu 2017 03:13 WIB
Slamet saat tiba di hotle (Foto: Istimewa)
Madinah - Slamet (77), jemaah asal Jember, yang sakit stroke dikabarkan telantar di Madinah. Petugas haji bingung dan kaget. Sebab ketika tiba di Madinah hingga saat ini, Slamet ditangani dan dipantau petugas.

Foto di atas merupakan momen Slamet tiba di Hotel Borg Almoktarah, pemondokan sektor 5 Madinah, Sabtu (5/8/2017). Slamet digendong petugas perlindungan jemaah (linjam) Serka Alpan Arbudi dan dibawa masuk ke hotel.

"Setiap bus tiba, kami selalu cek siapa yang tak bisa jalan, maka kami bantu. Saya gendong waktu itu," kata Alpan di Sekretariat Sektor 4, Kamis (10/8/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Petugas haji memang tak bisa mendampingi terus-menerus atau setiap waktu. Jumlah jadi alasan utama. Sekadar perbandingan total jemaah Indonesia baik reguler dan khusus saat ini berjumlah 221 ribu, sedangkan petugas haji berjumlah 3.500 orang. Solusinya, jemaah dibagi dalam regu atau rombongan sehingga mendapat bantuan dari jemaah lainnya.


Jemaah asal Jember, Slamet yang dikabarkan terlantar.Jemaah asal Jember, Slamet yang dikabarkan terlantar. (Foto: Istimewa)


Alpan mengaku sempat mengantar Slamet ke Masjid Nabawi untuk salat. Dia menggendong Slamet dari hotel ke masjid, kemudian menunggu di samping Slamet yanng sedang salat di kursi roda. Selanjutnya membawa Slamet kembali ke hotel.

"Maaf ya, kadang buang air kecil atau besar pas digendong. Ya namanya juga orangtua," kata anggota Kodam I Bukit Barisan ini yang mengaku kaget saat mengetahui ada unggahan di Facebook yang menyebutkan Slamet telantar.

Dokter pendamping kloter SUB 27 (Embarkasi Surabaya), Gini Wuryandari, menjelaskan kondisi Slamet stabil sejak awal hingga tiba di Madinah. Dia memang tak bisa berjalan dan butuh pendampingan. Slamet lebih suka berbaring bukan karena lemah, tapi karena nyaman dalam kondisi tersebut.

Dalam perjalanan dari Tanah Air ke Madinah, cerita Gini, Slamet mendapat prioritas. Dia awalnya duduk terpisah dari istri, tapi kemudian penumpang diminta mengalah sehingga Slamet bisa berdampingan dengan istri. Turun pesawat, dia didahulukan. Pun halnya dengan proses di imigrasi Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah.

"Tiba di hotel, Pak Slamet digendong turun dari bus. Setelah menempati kamar, kami visitasi (kunjungan) tiap hari. Jadi di mana letak telantarnya, saya juga nggak tahu," kata Gini tanpa emosi berlebihan.

Kondisi Slamet diunggah oleh seseorang di Facebook, Rabu (9/8). Disebutkan Slamet selama hampir seminggu di Madinah baru sekali salat di Masjid Nabawi. Itu pun ditelantarkan di luar masjid dan di bawah terik matahari. (try/nkn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads