Kisah Bung Karno Antusias Diajak Tonton Tari Perut oleh Nasser

Kisah Bung Karno Antusias Diajak Tonton Tari Perut oleh Nasser

Erwin Dariyanto - detikNews
Kamis, 10 Agu 2017 15:53 WIB
Sukarno (Dokumen: penasoekarno)
Jakarta - Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengaku sudah akan meninggalkan ruangan peluncuran buku Anwar Nasution saat tarian perut berlangsung, Senin (7/8/2017). Kebetulan, kata Basuki, saat itu acara sudah selesai.

Dalam video yang tersebar, tampak Menteri Basuki tersenyum dan buru-buru meninggalkan ruangan. "Saya itu mau pergi, bukan joget. Acara waktu itu sudah selesai," kata Basuki saat berbincang dengan detikcom, Kamis (10/8/2017).

Jauh sebelum peristiwa tarian perut dalam peluncuran buku Anwar Nasution itu terjadi, ada peristiwa menarik saat Presiden Sukarno berkunjung ke Mesir pada 1950-an.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Saat itu, di suatu malam ketika Bung Karno akan beristirahat di hotel, pintu kamarnya diketuk oleh ajudannya, Letkol Sabur. Belum juga pintu terbuka setengah, ajudan presiden itu langsung kena semprot.

"Hei, Bur, ada apa malam-malam begini?" hardik Bung Karno. "Aku kan sudah bilang aku mau istirahat!" kata Bung Karno, seperti dikutip dari buku karya Guntur Soekarnoputra berjudul 'Bung Karno, Bapakku, Kawanku, dan Guruku', yang dikutip detikcom, Kamis (10/8).

Bung Karno marah kepada Sabur karena malam itu dia baru tiba di Kairo setelah perjalanan jauh dari Jakarta. Karena tak ada acara, ia memilih langsung tidur agar besok tampil segar saat bertemu dengan Presiden Mesir Gamal Abdul Nasser.

Tergagap, Sabur menyampaikan bahwa Nasser mengirim utusan. Kemarahan Sukarno mereda dan dia meminta utusan Nasser, Marsekal Abdul Hakim Amir, itu masuk ke kamarnya. Mengenakan kaus oblong dan celana piyama, Sukarno menerima Marsekal Amir. "Presiden Nasser mengutus saya menjemput Paduka Yang Mulia untuk inspeksi," kata Amir.

Sukarno langsung memotong pembicaraan Amir dan meminta agar disampaikan kepada Nasser bahwa ia terlalu lelah buat inspeksi pasukan ataupun persenjataan Mesir pada larut malam. Tapi Amir terus meminta Sukarno ikut dengannya.

"Begini, presiden kami mengundang sahabat beliau, Presiden Indonesia, untuk menginspeksi penari-penari perut di Kairo ini," kata Amir.

Mendengar itu, Sukarno sontak bersemangat. "Kenapa tidak bilang dari tadi!" kata Sukarno. "Sampaikan kepada saudaraku, Nasser, Sukarno dari Indonesia akan siap dalam sepuluh menit!"



Inspeksi penari perut yang diceritakan ulang oleh Guntur ini hanya salah satu agenda tak resmi Bung Karno bersama pemimpin negara sahabat. Dalam buku tersebut, Guntur bercerita Sukarno di sela-sela pertemuan Gerakan Nonblok pernah diajak menonton kabaret oleh Presiden Yugoslavia Josip Broz Tito.

"Wah, Bapak senangnya bukan main diajak Pak Tito nonton kabaret yang pamer paha," tulis Guntur. "Waktu Pak Tito ke Indonesia dibalas dengan mengajak nonton tari Bali yang megal-megol mengasyikkan." (erd/jat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads