"Bagaimana saya menelantarkan? Ini dalam satu bulan, Juli kemarin ini saja dua kali saya kirim uang, totalnya Rp 40 juta, kebutuhan anak. Bagaimana saya menelantarkan," kata Jimmy saat Blak-blakan di detikcom, Rabu (9/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini saya belum terima gaji lagi, kalau keluar saya kirim buat mereka. Saya minta akta kelahiran mereka untuk dimasukkan dalam daftar gaji itu tidak dikirim, malah dia mengatkakan mau bawa sendiri," ucap Jimmy.
"Terus, dengan mekanisme apa? Nggak mungkin. Semua kan diproses fraksi melalui dokumen yang disediakan, kami harus isi semua, dia nggak mau kasih," tambahnya.
Jimmy mengaku memang dirinya sempat menghentikan pengiriman uang kepada anaknya. Namun, itu terjadi karena saat itu dia terlilit kasus korupsi di Jayapura.
"Pada saat saya menghadapi masalah hukum, memang benar-benar saya kolaps. Sumber daya saya habis ketika pertarungan pemilu legislatif, saya berhadapan dengan orang-orang berduit. Calon Golkar berduit, calon Demokrat berduit, mereka beratus-ratus. Saya satu-satunya anak asli yang bertarung dengan mereka yang nonpapua dan saya berhasil mendapatkan satu kursi," jelasnya.
"Ketika saya ada berkat saya kirim. Itu bentuk tanggung jawab saya buat anak saya," imbuh dia. (gbr/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini