Cerita 4 Pria Lokal Nikahi Wanita Bule, Didoakan hingga Dinyinyiri

Jakarta - Kisah cinta 4 pria Indonesia yang mampu menaklukkan hati perempuan di belahan dunia barat menjadi perbincangan. Banyak yang mendukung dan mendoakan, namun banyak juga yang menanggap 'nyinyir'.

Berikut kisah empat pria lokal yang menikahi perempuan bule.

1. Ijal Mantan Pengamen Ibu Kota, Nikahi Gadis Prancis

Baru-baru ini viral pernikahan seorang pria asal Makassar, Sulawesi Selatan, dengan gadis asal Prancis. Pria itu bernama Risal Hamid alias Ijal Ricardo (36), dan si gadis bernama Julie Martha.

Ijal adalah seorang musisi lokal, yang sempat mengadu nasib dengan jadi pengamen di Jakarta. Pertemuannya dengan sang istri terjadi saat dirinya sedang mengisi cara di Kota Padang, Sumatera Barat, Agustus 2016. Google translate pun membantu Ijal dan Julie dalam proses PDKT.

"Awal ketemu kita untuk ngobrol harus buka Google Translate, karena awalnya dia tertarik sama saya menggunakan bahasa hati, setelah itu kita sama-sama belajar bahasa. Julie sekarang sudah mahir bahasa Indonesia, saya juga sudah bisa bahasa Prancis," ujar Ijal pada detikcom, Selasa (8/8/2017)

Foto: Dok. Pribadi

Akhirnya mereka sepakat mengikat janji suci pernikahan setelah setahun pacaran. Kedua sejoli ini menikah pada 12 Mei 2017 di Kota Paris, Prancis. Ijal juga menggelar resepsi di Hotel Pantai Gapura, Makassar, 5 Agustus 2017.

Rencananya Ijal akan hijrah ke Paris, negara kelahiran Julie. Ijal akan melanjutkan kuliah di sana. Julie sendiri sehari-hari bekerja sebagai editor di salah satu media di Paris, Prancis.

2. Ilaria Terbang dari Italia ke Kabupaten Batang Demi Dzulfikar

Tak kalah romantis dengan Ijal dan Julie, pasangan Ilaria Bianco Monte (21) dan Dzulfikar (23) pun menjadi buah bibir di kalangan warga Batang dan warganet. Ilaria adalah perempuan asal Italia yang rela menabung selama dua tahun untuk ongkos ke Kabupaten Batang, Jawa Tengah,menemui sang romeo, Dzulfikar.

Dari perkenalan di Facebook, keduanya memutuskan menikah. Ilaria datang ke Batang pada 18 April lalu. Kedatangan Ilaria pun menyita perhatian polisi setempat, yang sebelumnya mendengar kisah cinta kedua muda-mudi itu.

"Hal ini dilakukan untuk mengetahui visi dan misinya datang ke Indonesia, dan apa tujuannya," kata Wakapolsek Batang Tulis Iptu Agus Windarto, melalui keterangan resminya yang dirilis Humas Polres Batang.

Foto: Dok Keluarga Dzulkifar

Soal bahasa, Dzulfikar belajar bahasa Inggris secara otodidak untuk dapat berkomunikasi dengan Ilaria yang hanya dapat berbicara bahasa Inggris dan Italia. Pasangan ini menikah secara Islam dan dinikahkan oleh Kiyai Nahrowi asal Karanganyar, Kabupaten Pekalongan.

"Saya sangat senang dan bahagia karena sudah secara resmi menikah dengan Ilaria," kata Dzulfikar saat menemui kerabat yang menghadiri akad nikah di rumahnya, Desa Tragung, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang, Kamis (11/5/2017).

"Kami melakukan pernikahan dengan cara muslim. Dan itu tidak bermasalah bagi keluarga dia (Ilaria)," imbuhnya.

Ilaria sehari-hari bekerja sebagai instruktur renang bagi murid SD di kota Milano, Italia.

3. Sumardin Petani asal Masamba Gaet Bule Jerman

Pemuda Desa Baloli, Masamba, Sulawesi Selatan bernama Sumardin (29) menikah dengan perempuan asal Jerman, Ermina Fransisca (35). Keduanya resmi menjadi suami istri pada awal 2017, setelah melakukan prosesi ijab qabul di KUA Masamba.

Pasangan ini bertemu di Rumah Pohon, sebuah komunitas yang fokus pada pemanfaatan sampah dan pengetahuan umum. Ermina beraktivitas di sana dalam beberapa bulan terakhir. Sementara Sumardin, dia ke Rumah Pohon sebagai tukang kebun.

Foto: Istimewa

"Dengan kemampuan bercakap bahasa Indonesia yang lancar, Mina (panggilan Ermina) tidak mengalami kendala komunikasi dengan warga desa," kata Pengelola Rumah Pohon, Adnan (25), kepada detikcom, Rabu (25/1/2017).

Kabar terakhir, pasangan ini meninggalkan Masamba.

4. Pait Dapat Komentar Pahit Saat Nikahi Perempuan Inggris

Bayu Kumbara (27) alias Pait dan perempuan Inggris bernama Jennifer mengikat janji pernikahan dua tahun silam, tepatnya 8 Agustus 2015. Kisah asmara mereka menarik perhatian warganet, yang cenderung berkomentar tidak pantas. Mereka membandingkan fisik Pait dengan Jennifer.

Sahabat Pait, Melisa atau Inel menyayangkan pergunjingan dan pemberitaan itu. Dia meminta agar urusan fisik tak diungkit-ungkit.

"Jodoh itu urusan Tuhan, jangan lihat fisik. Jangan memandang fisik. Tolong jangan ada komentar-komentar negatif," terang Inel, Selasa (11/8/2015).

Foto: Dok. Instagram Bayu Kumbara

Mengulas terjalinnya hubungan antara Pait dan Jennifer, keduanya berkenalan 8 bulan sebelum menikah, yaitu Januari 2015. Perkenalan mereka terjadi saat Jennifer melancong ke sebuah resort di Pesisir Selatan Sumatera Barat. Pait merupakan alumni Antropologi Universitas Andalas, memiliki usaha bidang pariwisata.

"Pait senang banget, dia memang cocok sama Jenni, memang orangnya baik dan suka melucu," imbuh dia. (aud/jor)