"Durasi (pengeroyokan), kita pelajari kejadian itu kurang lebih satu jam. Tetapi, menurut saksi ada sebagian saksi yang mematikan api yang masih menyala di korban," jelas Kapolrestro Bekasi Kombes Pol Asep Adi Saputra kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (9/8/2017).
Total saat ini, sudah ada lima orang yang ditetapkan sebagai tersangka, termasuk pelaku penyiram bensin ke tubuh korban. Tersangka berinsial SD (27) itu ditembak kakinya karena mencoba lari saat hendak diminta menunjukkan pelaku lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hanya saja, itu kan yang kelihatan ada yang hanya kakinya saja, tangannya saja. Kalau SD ini dia sekilas kelihatan wajahnya di YouTube itu sewaktu menyiramkan bensin," sambungnya.
Polisi telah menggali kuburan MA pagi tadi. Upaya ini dilakukan untuk memastikan penyebab kematian korban.
"Sudah dilakukan (pembongkaran kuburan), tadi bekerja sama forensik Mabes Polri untuk mengetahui secara tepat dan akurat apa yang menjadi penyebab meninggalnya korban ini," lanjutnya.
Seharusnya, autopsi itu dilakukan polisi sejak awal temuan mayat. Tetapi, saat itu keluarga menolak untuk dilakukan autopsi, dengan catatan bila sewaktu-waktu dibutuhkan, maka akan dilakukan autopsi.
"Dan saat ini, waktu yang dibutuhkan itu tiba, sehingga kita lakukan autopsi dan keluarga juga menginginkan dilakukan autopsi," tuturnya. (mei/idh)