Kondisi bocah itu pertama kali diketahui dukun beranak setempat. Kedua orang tua bocah itu pun kaget dan menutup rapat kabar itu. Namun pada akhirnya kabar itu menyebar.
"Putra saya ini memiliki kelamin laki-laki dan perempuan (ganda) sejak lahir, saya dan istri kaget pas dukun beranak di dusun kasih kabar. Awalnya saya malu dan bingung dengan kondisi anak saya ini, sampai setiap pulang sekolah selalu nangis karena diejek teman-temannya," ujar ayah bocah itu saat ditemui, Rabu (9/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sering nangis dia, Pak, karena diejek atau bahasa sekarangnya itu dibully. Saya sebagai orang tua tidak sanggup melihat anak saya pulang dalam kondisi seperti itu, makanya selama ini saya tutup rapat-rapat kabar ini," ucapnya.
Ayah bocah itu pun berharap bantuan untuk operasi anaknya. Dia dan istrinya khawatir akan masa depan anak semata wayangnya itu. Dia tak memiliki biaya untuk operasi. (dhn/tor)