Yogyakarta - Ustaz Felix Siauw sempat menghadiri Ma'iyah Muhammad Ainun Nadjib (Cak Nun) di Sleman, DI Yogyakarta. "Murni untuk belajar mengakui kekurangan," kata Felix Siauw.
Foto-foto dan cerita Felix Siauw di Maiyah Cak Nun diunggah di Facebook resmi milik Felix Siauw. Ada dua
posting-an di Facebook. Saat dilihat pada Rabu (9/8/2017),
posting-an pertama sudah dibagikan 2.077 kali, sedangkan
posting-an kedua dibagikan 499 kali.
Tulisan pertama Ustaz Felix Siauw berjudul 'Sinau Bareng Cak Nun', yang disertai foto Ma'iyah Cak Nun pada Minggu (6/8) kemarin. Felix mengaku kagum melihat pertunjukan dakwah yang begitu kolosal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itulah konsep Ma'iyah Cak Nun dan Kiai Kanjeng, sederhananya kebersamaan bersama Allah. Saya melihatnya persatuan antara budaya dan agama secara harmonis," tulis Ustaz Felix.
Ustaz Felix memuji pesan dakwah Cak Nun di setiap kata-kata yang disampaikan, nasihat lewat lagu, serta ajakan yang tidak ada paksaan. Dia juga terkesan oleh gaya Cak Nun melempar sindiran.
"Bagi saya, Cak Nun adalah salah satu yang berhasil membawa dakwah pada satu tahapan yang jarang dicapai yang lainnya, beliau sangat penting untuk dianalisis. Sebab, kita tahu begitu apiknya dakwah masuk ke Indonesia, tentu memerlukan kekhususan tertentu, sebagaimana yang dibuat oleh Wali Songo ketika memulai dakwah," ungkapnya.
Ustaz Felix mengatakan Nusantara memiliki budaya khas dalam menjalankan agama. Dia mengutip Cak Nun bahwa ekspresi ketaatan akan perintah Allah bisa terlihat dalam segala level kehidupan.
"Bagi saya, ini sebuah pengalaman baru sekaligus bekal dakwah baru, mengantarkan Islam dengan lebih baik, lebih bijak, lebih kreatif, dan tentu saja lebih ikhlas," papar Ustaz Felix.
 Ma'iyah Cak Nun yang dihadiri Ustaz Felix Siauw (Facebook Ustadz Felix Siauw) |
Dia lalu mengunggah tulisan yang kedua dengan judul 'Belajar dan Belajar'. Ustaz Felix bercerita soal mengakui kekurangan dan bahwa kita tidak akan pernah belajar apabila sibuk menyalahkan orang lain.
"Maka perjalanan kali ini ke Yogyakarta, kota yang
ngangenin ini, adalah murni untuk belajar mengakui kekurangan, meniadakan keakuan lalu menimba banyak nasihat. Allah Maha Mengatur dan Berkehendak, menjumpakan kami dengan hamba-hamba-Nya yang sangat unik, yang dapat diambil pelajaran dan nasihat dari mereka. Jadilah siang ini sejarah tak terganti, sinau bareng Cak Nun lagi, waktu antara zuhur dan ahar kami lipat mendengar nasihat bagai seorang anak yang merindu ayahnya," ungkap Ustaz Felix Siauw.
Ustaz Felix belajar tentang cara menenangkan hati, menahan nafsu kebenaran, tentang rakaat perjuangan, sampai narasi membawakan cinta bagi umat. Proses belajar itu juga diselingi tawa antara Ustaz Felix dan Cak Nun.
"Tak jarang gelak tawa terdengar karena sentilan khas Cak Nun mengenai kondisi negeri dan umatnya, semua ringan namun bermakna, dari syariat sampai makrifat. Andai bukan karena adab bertamu, kami takkan meminta diri untuk pulang dari majelis yang sakinah itu. Dan ini oleh-oleh bagi kita semua dari Cak Nun," tulisnya.
Dia mengungkap dawuh dari Cak Nun, yaitu sabar. "Pokoknya membabi buta saja sama Allah, sama Al Quran. Segala sesuatu itu ada ajalnya (momentumnya). Kita tidak hidup dalam kepastian, kita hanya hidup dalam kemungkinan, dan ketika bersama Allah, kemungkinan itu menjadi tidak terbatas, tak terduga," tulis Ustaz Felix menirukan Cak Nun.
Ustaz Felix kemudian mengunggah fotonya bersama Cak Nun di salah satu rumah makan, Mi Godhog Pak Gito. Mereka makan bersama setelah berdiskusi.
 Ustaz Felix Siauw dan Cak Nun seusai makan bersama. (Facebook Ustadz Felix Siauw) |
Cerita soal kehadiran Ustaz Felix Siauw di Ma'iyah Cak Nun juga tersebar di beberapa grup Facebook. Diceritakan awalnya Cak Nun tidak tahu kalau ada Ustaz Felix Siauw di pengajiannya. Begitu tahu, Cak Nun mengajak Ustaz Felix Siauw ke panggung, namun Ustaz Felix tidak mau ikut naik ke atas panggung. Hingga akhirnya di penghujung Ma'iyah, jemaah kemudian berbaris antre untuk bersalaman dengan Cak Nun. Ustaz Felix ikut berbaris kemudian bersalaman dengan Cak Nun.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
.webp)
