Cerita Dosen ITB Soal Munculnya 'Isyana' di Penyambutan Maba

Cerita Dosen ITB Soal Munculnya 'Isyana' di Penyambutan Maba

Jabbar Ramdhani - detikNews
Rabu, 09 Agu 2017 06:38 WIB
Isyana di orasi ilmiah dosen ITB (Foto: Screenshot Twitter)
Jakarta - Dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) Dr Eng Sandro Mihardi menampilkan foto penyanyi Isyana Saravati di slide presentasi orasi ilmiahnya. Orasi tersebut disampaikannya di depan mahasiswa baru ITB angkatan 2017.

Sandro menceritakan, isi orasi tersebut dibuatnya terkait tema revolusi industri keempat. Hal ini disampaikan karena posisi manusia yang semakin tergantung pada teknologi.

"Di sana saya jelaskan beberapa ciri yang akan muncul saat revolusi industri keempat. Manusia semakin tergantung dengan teknologi. Manusia saling terkoneksi satu sama lain. Di sana saya jelaskan, munculnya bidang ilmiah baru, ada big data, dan seterusnya," kata Sandro kepada detikcom, Selasa (8/8/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada slide selanjutnya, dia menyampaikan soal adanya ancaman dari hadirnya revolusi industri. Manusia jadi tergantikan oleh robot.

"Setelah itu saya jelaskan ada beberapa 'ancaman' hadirnya revolusi industri ini. Bentuknya, adanya kemungkinan tergantikannya manusia dengan robot. Karena ada beberapa pekerjaan di masa datang akan hilang, tergantikan dengan yang lain," ujar dosen lulusan S3 dari Toyohashi University Of Technology, Jepang.

Tampak dalam slide, Sandro mengilustrasikan tukang las yang dapat diganti oleh robotic welding, kurit dapat digantikan drone, dan pelayan rumah makan dapat tergantikan food conveyor.

Pada poin akhir, dia menampilkan foto Isyana. Sandro mengaku sudah mengetahui jawaban yang akan diberikan para mahasiswa. Tapi bagian sudah masuk ke dalam skenarionya. Maka, Sandro pun memasukkan judul lagu Isyana pada slide yang sama.

"Di situ kita segarkan suasana saya ingin menyegarkan, maka saya munculkan foto Isyana. ini profesinya apa? Kenal? Apakah dia tergantikan?" tutur dia.


Ketika itu, muncul lah teks "Tetap Dalam Jiwa".

Sandro yang merupakan dosen Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara mengatakan, rekannya sudah memberi nasihat untuk tetap menjaga mahasiswa tetap dapat mengikuti acara.

"Suasana jadi ramai. Karena memang tantangan orasi ilmiah, saya dapat waktu jam 14.00 siang. Saya sejak awal sudah diwanti-wanti agar mahasiswa mendengarkan," ungkapnya.

Dosen muda ini mengatakan, dalam teori pembelajaran, peserta didik memang harus sering disegarkan. Hal ini dilakukan untuk tetap menjaga fokus dari peserta didik. Dia mengaku juga sering melakukan beberapa penyegaran kepada peserta didik.

"Sebanarnya ada macam-macam, dalam pengajaran, 20 menit sekali harus disegarkan. Karena perhatian mereka pasti menurun. Bentuknya macem-macem, kita bicarakan topik lain. Agar atensi mereka teralihkan," katanya.

"Contoh lainnya ajak berdiri, tengok kanan-kiri. Bisa juga bikin games, cerita pengalaman. Atau bahas hal yang sedang tren. Intinya peserta didik perlu pengalihan perhatian sejenak agar fokusnya tidak menurun," sambung Sandro menjelaskan.

Setelah Isyana, siapa lagi yang akan mengalihkan mahasiswa? (jbr/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads