Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh detikcom, Selasa (8/8/2017), peristiwa ini berawal ketika anggota Brimob Polda Bali itu makan siang di Hotel Ayana pada pukul 11.20 WITA dengan membawa satu unit senjata SS-1. Ia makan bersama sekuriti dan kemudian keluar dari ruang makan untuk kembali ke pos portal hotel.
Sesampai di portal, Brigadir Suda izin ke toilet kemudian keluar untuk memarkirkan kendaraannya. Tak lama kemudian, salah satu sekuriti hotel bertemu Brigadir Suda di parkiran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian Brigadir Suda dilarikan ke klinik hotel untuk mendapatkan perawatan. Ketika sekuriti menanyakan di mana senjata laras panjangnya, Brigadir Suda menjawab tidak tahu.
Oleh karena itu, sekuriti hotel bersama anggota Brimob Polda Bali lainnya langsung melakukan penyisiran untuk menemukan senjata pabrikan PT Pindad itu. Hingga pukul 17.00 WITA, senjata masih belum ditemukan.
Jajaran Polda Bali langsung turun ke lokasi untuk melakukan penyisiran lebih luas. Namun, Kabid Humas Polda Bali Kombes Hengky Widjaja menyatakan penyelidikan masih dilakukan dengan dipimpin oleh Komandan Satuan Brimob Polda Bali.
"Masih dalam pemeriksaan tentang kebenaran informasi tersebut. Kami masih menunggu hasil lidik Satuan Brimob Polda Bali," kata Hengky kepada detikcom.
Dia menduga, anggota Brimob Polda Bali itu dianiaya orang tak dikenal usai istirahat makan. Hengky menyatakan dugaan penganiayaan ini masih didalami. Sekuriti yang menemukan Brigadir Suda dalam kondisi pingsan juga masih diperiksa.
"Masih ditelusuri dugaan penganiayaan itu, karena yang bersangkutan ditemukan sekuriti dalam kondisi pingsan. Yang bersangkutan masih belum bisa dimintai keterangan," ucapnya.
(vid/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini