Penggagalan penyelundupan itu terjadi pada Senin (7/8/2017). Petugas karantina mendapat laporan adanya paket mencurigakan di terminal kargo Bandara Soekarno-Hatta.
"Ternyata di dalamnya tersimpan seekor ular yang disamarkan dalam tumpukan makanan ringan. Tidak ada dokumen karantina dari negara asal yang menyertainya," kata Kasi Informasi Karantina Bandara Soekarno-Hatta, Rohmadi, saat dikonfirmasi, Selasa (8/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari daftar manifes diketahui paket itu berasal dari Hong Kong. Saat ini ular tersebut ditempatkan di Instalasi Karantina Hewan," lanjut Rohmadi.
Pada hari yang sama, petugas Karantina juga menggagalkan upaya penyelundupan 72 ekor burung. Burung-burung itu diketahui akan diselundupkan ke Bahrain oleh seorang WNA.
"Seorang WNA mencoba menyelundupkan burung-burung tersebut dalam puluhan pipa kecil yang dikemas rapi dalam sebuah koper. Satu pipa bisa berisi 1-3 ekor burung. Burung-burung tersebut terdiri dari Kutilang 57 ekor, Cucak 8 ekor, Kacer 2 ekor, Jalak 3 ekor, Towet 1 ekor dan Murai batu 1 ekor," papar Rohmadi.
Selain mengamankan puluhan burung. Petugas karantina juga sudah mengantongi identitas pelaku penyelundupan.
"Kesemua burung itu kemudian ditempatkan di Instalasi Karantina Hewan. Semua barang bukti dan identitas pelaku telah disimpan dan menunggu untuk proses selanjutnya," pungkasnya. (abw/rvk)











































