Nurdin Halid sebelumnya telah mendapat dukungan dari Golkar untuk menjadi calon Gubernur Sulsel. Dukungan dari Golkar pun cukup mengantarkannya menjadi cagub Sulsel 2018. Dalam Pilgub Sulsel, syarat mengusung calon harus memiliki 17 kursi dari total 85 kursi di DPRD Sulsel. Sedangkan Golkar memiliki 18 kursi. Nurdin pun punya target jika terpilih menjadi Gubernur Sulsel.
"Jika saya dipercaya sebagai gubernur, saya akan jadikan APBD sebagai kasir rakyat. Rakyat akan dilibatkan dalam pertumbuhan ekonomi daerah ini. Kita memberikan mereka 'panci' dan diajari bagaimana memasak sesuatu agar bernilai ekonomi, bukan memanjakannya," ujar Nurdin saat ditemui di Warkop Phoenam, Makassar, Jumat (14/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semoga partai-partai bisa melirik. Harapan saya, lebih cepat lebih baik untuk mengumumkan siapa yang diusung, agar masyarakat tahu kami jadi maju. Kami tidak memburu jabatan gubernur. Kalau didukung, alhamdulillah, kalau tidak, kita ambil hikmahnya," ujar Nurdin Abdullah di kantor DPD Partai Demokrat Sulsel, Jalan Yusuf Dg Ngawing, Makassar, Kamis (3/8).
Pertarungan Nurdin versus Nurdin diramaikan oleh politikus Golkar lainnya. Ichsan Yasin Limpo menyatakan siap menantang Nurdin Halid, yang pernah memecatnya dari kepengurusan sebagai Bendahara Golkar Sulsel.
Meski tak mendapat dukungan dari Golkar, IYL tak mempersoalkannya. Dia mengatakan dapat maju menjadi cagub Sulsel melalui jalur independen.
"Melalui parpol atau independen ditentukan nanti setelah menyatakan bertarung," kata Ichsan kepada wartawan setelah meresmikan markas pemenangannya, 'Rumah Kita', di Jalan Hertasning, Makassar, Kamis (6/7) siang.
Antara Nurdin dan Nurdin, siapa yang bakal menjadi Gubernur Sulsel 2018? Atau IYL yang akan muncul sebagai pemenang di tengah pertarungan duo Nurdin? (gbr/tor)











































