"Jadi bahwasanya di lokasi ada tempat pembuangan sampah sementara. Nah, di situ rupanya ada tertumpuk pewarna," kata Kabag Humas dan Protokoler Setda Kota Pematangsiantar Gilbert Ambarita kepada detikcom, Selasa (8/8/2017).
Gilbert menyebut air itu berubah warna pada Senin (7/8) sekitar pukul 10.00 WIB. Namun kini warna sungai itu sudah kembali normal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah, dari kejadian itu, zat pewarna itu ada di tempat pembuangan sampah sementara," ujar Gilbert.
Untuk tindak lanjutnya, Gilbert menyebut Badan Lingkungan Hidup (BLH) akan meneliti air sungai itu apakah berbahaya atau tidak. Selain itu, dia menyebut Pemkot akan memberikan imbauan agar hal serupa tidak terulang.
"Zat pewarna itu nanti diteliti BLH. Sedang diteliti. Untuk saat ini, air sungainya sudah balik normal seperti semula. Imbauan nanti di dinas terkait, jangan sampai terulang lagi kejadian seperti itu," kata Gilbert.
Sebelumnya diberitakan, penampakan sungai berwarna merah itu diunggah dalam bentuk video oleh akun Twitter Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho. Ia menjelaskan perubahan warna air sungai karena adanya limbah.
"Aliran sungai Bah Bolon memerah karena pengaruh limbah di Siantar Sumatera Utara. Kasihan ikannya," tulis Sutopo, Senin (7/8). (dhn/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini