"Kesulitanya kita ngerjain soal yang banyak dalam waktu singkat. Manage waktu juga susah," kata Irfan saat ditemui di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (7/8/2017).
Irfan mengatakan, grand champion merupakan penghargaan untuk peraih nilai terbaik di kelasnya. Dalam ajang itu peserta diminta menyelesaikan 15 soal dalam waktu 90 menit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua negara sulit. Tapi yang paling banyak medalinya Cina," ujarnya.
"Saya senang, bersyukur banget bisa dapat ini. Soalnya nggak nyangka banget bisa dapet ini. Harapanya semoga Indonesia bisa lebih lagi," lanjut Irfan.
Pada IMCS 2017 ini, tim Indonesia meraih 14 emas, 26 perak, 50 perunggu, dan 38 merit. Tapi hal yang sangat membanggakan di tahun ini adalah seorang siswa Indonesia memperoleh penghargaan Grand Champion, yakni Irfan.
Total ada 129 pelajar Indonesia yang terdiri dari pelajar kelas 3 SD sampai kelas 11 SMA yang mengikuti IMSC yang digelar pada 4-7 Agustus 2017 ini. Total ada 1.178 orang peserta pada lomba yang berasal dari 11 negara, yaitu China, Malaysia, Hong Kong, Taiwan, Filipina, Indonesia, Korea, Thailand, Iran, Vietnam, dan Australia.
Peserta IMCS dari Indonesia merupakan hasil seleksi dari sekitar 250 ribu siswa yang mengikuti Kompetisi Matematika Nalaria Realistik (KMNR) dan para siswa pilihan yang mengikut Math In House Training (MIHT). Lomba IMCS 2017 merupakan tahun ke-10 yang diikuti Indonesia. (abw/jbr)











































