Namun Menteri Sekretaris Negara Pratikno menjelaskan, bukan Novanto yang akan membacakan teks proklamasi itu, melainkan Ketua MPR Zulkifli Hasan. Soal ini, Sekretariat Negara sudah bersurat ke Zulkifli.
"Seingat saya, kita sudah mengirimkan surat pada Ketua MPR," kata Pratikno di depan kantornya, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Senin (7/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggak. Gilirannya memang Ketua MPR," kata Pratikno tersenyum.
Baru-baru ini, media sosial diramaikan dengan isu menolak Novanto sebagai pembaca teks proklamasi. Novanto adalah Ketua DPR dan politisi Partai Golkar yang saat ini menyandang status tersangka kasus korupsi e-KTP.
Mekanisme bergiliran membaca teks proklamasi ini sudah diberlakukan. Pada 2015, pembacanya adalah Novanto. Tahun 2016, pembacanya adalah Ketua DPD yang saat itu dijabat Irman Gusman. Maka kini 2017, pembacanya adalah Ketua MPR yang sedang dijabat Zulkifli Hasan.
(dnu/bag)











































